TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Pasukan Zionis Israel dilaporkan mengancam tentara mereka dengan penuntutan jika mereka tidak kembali ke Gaza untuk melanjutkan genosida yang sedang berlangsung di Jalur tersebut di tengah meningkatnya kasus penolakan dalam beberapa bulan terakhir.
Sekitar 20 tentara IDF dari brigade infanteri telah menolak untuk kembali ke Gaza, penyiar publik KAN "Israel" melaporkan, dengan sekitar 10 tentara menerima peringatan resmi yang menyatakan bahwa mereka akan menghadapi penuntutan karena tidak mematuhi perintah militer. Keluarga tentara IDF mengklaim bahwa kerabat militer mereka "dipaksa melakukan manuver darat di Gaza atau menghadapi penjara," menambahkan "Hanya ada beberapa tentara yang tersisa di kompi mereka yang mampu bertempur... Inilah saatnya kita sebagai orang tua untuk membantu mereka menghadapi sistem yang tidak peduli pada mereka."
Beberapa anggota IDF mengatakan bahwa meskipun mereka tidak dapat kembali ke Jalur Gaza, mereka bersedia untuk mengemban tugas lain.
Menteri Keamanan pendudukan, Yoav Gallant, menyatakan bulan lalu bahwa Tel Aviv membutuhkan 10.000 tentara baru segera di tengah kekurangan tenaga kerja.
Sementara itu, terungkap awal bulan bahwa 10 tentara IDF telah bunuh diri sejak 7 Oktober, beberapa di antaranya selama konfrontasi di permukiman Gaza, ungkap surat kabar Israel Haaretz.
Para ahli yang dikutip oleh surat kabar tersebut menyatakan bahwa sementara sebagian besar kasus bunuh diri di kalangan IDF melibatkan tentara muda, peristiwa pada 7 Oktober telah memberikan dampak psikologis yang tidak biasa pada personel IDF secara umum.
Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa IDF harus secara tak terduga mengatasi kecenderungan bunuh diri di kalangan tentara dan perwira, baik yang bertugas di militer tetap maupun di pasukan cadangan, khususnya mereka yang berusia tiga puluhan hingga empat puluhan. (MYD/Ab)