View Full Version
Rabu, 04 Sep 2024

Turki Tangkap Seorang Pria Kosovo Pengelola Jaringan Keuangan Mossad

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Turki telah mengidentifikasi dan menangkap seorang warga negara Kosovo atas tuduhan mengelola jaringan keuangan Mossad di negara tersebut dan mentransfer uang atas nama badan mata-mata Israel.

Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Liridon Rexhepi adalah "donatur untuk intelijen Israel", dan mengirimkan uang kepada informan yang "memfilmkan dengan drone, melakukan perang psikologis terhadap politisi Palestina, dan mengumpulkan informasi tentang situasi di Suriah." Sumber keamanan Turki mengatakan pada hari Selasa (3/9/2024) bahwa MIT mulai mengikuti Rexhepi ketika ia memasuki Turki pada tanggal 25 Agustus, dan bahwa Polisi Antiterorisme Istanbul menahannya pada tanggal 30 Agustus.

Rexhepi mengaku telah melakukan transfer uang tunai kepada informan melalui Western Union, sebuah perusahaan jasa keuangan, dan dijebloskan ke penjara sambil menunggu sidang di pengadilan, kata mereka.

MIT mengatakan bahwa Mossad telah mengirim uang kepada mata-matanya di Turki dari negara-negara Eropa Timur, terutama Kosovo. Sebagian dana tersebut ditransfer ke informan di Suriah.

Mereka juga menggunakan mata uang kripto, menurut sumber-sumber Turki.

Desember lalu, direktur yang disebut sebagai dinas keamanan internal Israel, Shin Bet, mengatakan bahwa organisasinya siap untuk menargetkan Hamas di mana saja, termasuk di Lebanon, Turki, dan Qatar.

Otoritas Turki memperingatkan Israel tentang "konsekuensi serius" jika mencoba memburu anggota kelompok perlawanan Palestina yang tinggal di luar wilayah Palestina, termasuk di Turki.

Sejak Januari, pejabat Turki telah menahan puluhan orang, di antaranya detektif swasta, atas tuduhan mengumpulkan data tentang individu, sebagian besar warga Palestina yang tinggal di Turki, untuk Mossad.

Pada bulan Februari, polisi Turki menangkap tujuh orang karena dicurigai menjual informasi kepada Mossad melalui detektif swasta.

Tujuh orang lagi, termasuk seorang detektif swasta, ditangkap pada bulan Maret — juga karena menjual informasi kepada Mossad. Dua orang lainnya ditangkap pada bulan April.

Turki menghentikan semua perdagangan dengan Israel pada bulan Mei dan mengajukan permintaan ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag pada bulan Agustus untuk bergabung dengan kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel atas perang di Gaza.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjadi salah satu kritikus terkuat dan vokal atas serangan berdarah Israel terhadap Gaza di panggung internasional, dan memuji Hamas karena berjuang melawan pendudukan. (ptv/Ab)


latestnews

View Full Version