PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Prancis hari Kamis (5/9/2024) menangkap lalu membebaskan seorang perawat wanita Imane Maarifi yang menghabiskan 15 hari menjadi relawan medis di Jalur Gaza.
Pengacara Rafik Chekkat, pendiri platform Islamophobia, mengatakan Maarifi ditangkap pada pagi hari di rumahnya dan ditahan.
Ia mengkritik penangkapan tersebut dan mengatakan penangkapan itu terjadi pada saat tentara Prancis yang bertempur di Gaza "menikmati impunitas total."
Thomas Portes, seorang anggota parlemen dari partai La France Insoumise, atau France Unbowed (LFI), menulis bahwa Maarifi telah dibebaskan dari tahanan.
"Penggeledahan rumah di hadapan keluarga tidak meninggalkan keraguan tentang keinginan untuk mengintimidasi suara-suara yang mendukung rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata segera," tulisnya di X.
Maarifi menghadiri unjuk rasa pro-Palestina di Prancis untuk membagikan kesaksiannya tentang situasi yang melumpuhkan di Gaza.
Ia juga telah menyatakan tuntutannya untuk gencatan senjata segera di Gaza dan boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel.
Maarifi menghabiskan 15 hari menjadi sukarelawan sebagai tenaga medis di rumah sakit Eropa di Khan Yunis. (MeMo/Ab)