BAMAKO, MALI (voa-islam.com) - Sekitar 70 orang, termasuk 50 kadet polisi, tewas dalam serangan oleh Jama'at Nasr al-Islam wal Muslimin (JNIM), afiliasi Al-Qaidah di Mali.Reuters melaporkan, mengutip sumber keamanan dan diplomatik di Afrika.
Kelompok itu melancarkan serangan terhadap pusat pelatihan polisi dan bandara di Bamako, ibu kota Mali, pada hari Selasa.
Pada hari Kamis (19/9/2024), Reuters melaporkan dari dua sumber diplomatik di ibu kota Mali bahwa sekitar 70 orang tewas dalam serangan itu. Namun, sumber lain mengklaim jumlah korban tewas dan cedera bisa mencapai "ratusan." Sumber ini juga mencatat bahwa rumah sakit menghadapi kekurangan tempat tidur untuk merawat yang terluka.
Pemerintah militer Mali telah mengakui bahwa mungkin ada kerusakan akibat serangan itu tetapi belum memberikan rincian lebih lanjut. Sebuah surat kabar lokal melaporkan bahwa pemakaman sekitar 50 kadet Mali diadakan di Bamako pada hari Kamis.
Serangan itu telah diklaim oleh Jama'at Nasr al-Islam wal Muslimin, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaidah di wilayah Sahel di Afrika.
Mali menghadapi serangan jihadis dan diperintah oleh Assimi Goita, mantan komandan pasukan khusus. Setelah mengusir pasukan Prancis dan Amerika, ia mencari kerja sama militer Rusia untuk meningkatkan keamanan.
Serangan tersebut menyoroti krisis keamanan yang sedang berlangsung di Mali dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah militer dalam memulihkan stabilitas. Meningkatnya kekerasan menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan dukungan internasional dan strategi kontraterorisme yang efektif di wilayah tersebut. (KP/Ab)