TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Komisi tahanan Palestina mengatakan ratusan orang yang diculik oleh Israel dari Jalur Gaza yang terkepung dan ditahan di Penjara Gurun Negev milik rezim tersebut disiksa secara berkala.
Hampir 1.200 warga Palestina menghadapi penyiksaan, pelecehan, dan penyerangan sistematis, menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, kantor berita Palestina Wafa melaporkan pada hari Selasa (24/9/2024).
Laporan sebelumnya dari warga Palestina yang diculik telah merinci insiden mengerikan yang telah menjadi hal biasa di penjara Israel, termasuk kekerasan brutal, pemerkosaan, sengatan listrik, kelaparan ekstrem, penghinaan, dan bentuk-bentuk pelecehan lainnya.
Komisi tersebut mengatakan kamp-kamp penahanan Israel telah menjadi tempat operasi penyiksaan sejak Oktober 2023.
Ratusan orang menghadapi penyiksaan, dan banyak lagi yang ditangkap dari Gaza telah menghilang, Wafa melaporkan.
Pasukan Israel telah menculik ribuan warga Palestina dari Gaza sejak Oktober, menurut laporan kantor media Gaza. Jumlah pasti orang yang diculik tidak tersedia.
Kantor media Gaza mengatakan nasib banyak warga Palestina yang diculik atau kondisi penjara mereka masih belum diketahui oleh keluarga dan teman-teman mereka.
Pembela hak asasi manusia internasional dan lokal telah berulang kali menyuarakan kewaspadaan tentang "kondisi sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya" bagi warga Palestina yang ditahan oleh rezim Israel.
Jaringan Solidaritas Tahanan Palestina Samidoun baru-baru ini melaporkan bahwa sekitar dua lusin wanita Palestina ditahan di bawah apa yang disebut penahanan administratif Israel di penjara Damon.
“Saat ini, 24 wanita Palestina – dari sekitar 95 tahanan wanita Palestina, dari 9.900 warga Palestina di penjara Zionis, selain ribuan lainnya dari Gaza yang ditahan di kamp penyiksaan kolonial seperti di Sde Teiman – dipenjara di bawah penahanan administratif oleh pasukan pendudukan di penjara kolonial Damon,” kata Samidoun. (ptv/Ab)