KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Malaysia menyambut baik perjanjian gencatan senjata di Libanon dan menekankan bahwa perkembangan positif itu adalah usaha awal yang penting ke arah mengurangi ketegangan serta mengembalikan keamanan dan kestabilan di Timur Tengah.
Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam keterangan dikeluarkan di Putrajaya, Kamis (28/11/2024), mengatakan Malaysia mendesak semua pihak untuk menghormati dan mematuhi syarat gencatan senjata tersebut.
Malaysia juga mengulangi desakan untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional dan resolusi Majelis Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berkaitan, termasuk Resolusi 1701 (2006).
Malaysia mendesak semua pihak yang terkait untuk memastikan perlindungan akses bantuan kemanusiaan tanpa halangan kepada rakyat Libanon, yang telah menderita akibat konflik yang berpanjangan.
Gencatan senjata segera dan permanen di Gaza, kata Wisma Putra, juga perlu dilaksanakan termasuk memulihkan semua akses tanpa batasan bagi bantuan kemanusiaan.
Malaysia menekankan bahwa keamanan di kawasan Timur Tengah hanya akan dicapai apabila Palestina yang merdeka, bebas, dan berdaulat diwujudkan.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Libanon mulai berlaku beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan usulan untuk mengakhiri konflik telah disetujui.
Kesepakatan itu dicapai dengan harapan akan menghentikan serangan udara Israel di kota-kota Libanon.
Sedikitnya 3.000 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak Oktober, menurut otoritas kesehatan Libanon. (ANT)