GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dan sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade al-Quds, mengumumkan rangkaian operasi militer di Jalur Gaza pada Juli yang menargetkan pasukan dan kendaraan tempur Israel. Kedua kelompok mengatakan berhasil menghancurkan 52 kendaraan militer, termasuk tank Merkava dan buldoser D9.
Menurut pernyataan resmi, sejumlah operasi dilakukan di berbagai titik pertempuran, seperti al-Mansoura Street di al-Shujaiya, al-Tuffah, dan al-Zaytoun, timur Kota Gaza, serta Khan Younis di selatan.
Pada 4 Juli, Al-Qassam menembak sebuah tank Merkava dengan peluru Yassin-105 buatan lokal. Sehari kemudian, mereka menyerang sebuah rumah yang digunakan tentara Israel untuk berlindung, menembakkan tiga RPG anti-personel yang menimbulkan korban tewas dan luka-luka.
Tanggal 9 Juli, penembak jitu Al-Qassam menargetkan tiga tentara Israel. Disusul pada 16 Juli dengan serangan ke lokasi komando dan kendali Israel menggunakan senapan mesin, peluru anti-personel, dan roket “Rajoum”. Pada 25 Juli, mereka kembali menyerang sebuah tank Merkava dan dua buldoser D9 dengan peluru bermuatan tandem dan amunisi Yassin-105.
Dalam operasi gabungan, al-Qassam dan Brigade al-Quds menembaki konsentrasi pasukan Israel di al-Satr al-Gharbi, utara Khan Younis, dengan mortir. Brigade al-Quds juga menghancurkan kendaraan militer Israel dengan perangkat peledak berkekuatan tinggi “Thaqeb” di Jalan al-Arnab, al-Katiba, pusat Khan Younis.
Seorang komandan Brigade al-Quds menyebut bahwa wilayah timur Gaza telah dipasangi perangkat peledak “Thaqeb” dan “Zelzal” serta amunisi modifikasi dari sisa persenjataan Israel. Hasilnya, lebih dari 52 kendaraan militer Israel dihancurkan.
“Banyak penghancuran kendaraan belum diumumkan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan dokumentasi. Namun, hasil ini membuktikan militer Israel menderita pukulan telak,” ujar komandan tersebut.
Kelompok perlawanan Palestina itu menegaskan akan terus melanjutkan operasi militer melawan pasukan Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza. (TNA/Ab)