Turki Telah Kirim Lebih dari 101 Ribu Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

ISTANBUL (voa-islam.com) – Di tengah penderitaan Jalur Gaza akibat blokade dan serangan Israel selama bertahun-tahun, Turki telah mengirim total 101.271 ton bantuan kemanusiaan darurat ke Gaza. Hal ini diumumkan oleh Direktorat Komunikasi Turki melalui sebuah unggahan di platform media sosial nasional, NSosyal, pada Selasa (19/8/2025).

Disebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki terus menjadi suara bagi Gaza di berbagai forum internasional, dengan menyerukan bantuan segera kepada dunia.

Pemerintah Turki menegaskan komitmennya untuk terus mengirim bantuan ke Gaza yang telah lama diblokade, serta berdiri di sisi rakyat Palestina yang tak berdosa dan dibiarkan menghadapi ancaman kelaparan serta kematian akibat agresi Israel.

Sebagai respon terhadap krisis kemanusiaan yang ditimbulkan oleh serangan Israel, Turki segera menggerakkan berbagai lembaga, termasuk Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Badan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), Bulan Sabit Merah Turki, serta berbagai organisasi non-pemerintah. Bantuan kemanusiaan pun terus disalurkan tanpa henti bagi rakyat Palestina.

Bantuan tersebut telah dikirim melalui 16 kapal dan 14 pesawat, mencakup antara lain: Turki telah mengirimkan bantuan melalui 16 kapal dan 14 pesawat, termasuk 281.238 perlengkapan perawatan pribadi, 550 ton perlengkapan higienis, 1.451 generator, forklift, tiga dapur keliling, 351 kontainer tempat berlindung sementara, 25.180 tenda, 113.608 selimut, 19.798 kantong tidur, 151.455 barang tempat berlindung, 25.729 ton makanan, 65.273 ton tepung, 3.171 ton air minum, 469.486 potong pakaian, dan 1.083 set mainan.

Selain itu, Turki juga telah mendirikan delapan rumah sakit lapangan, mengirimkan 53 unit ambulans dan 247,5 ton peralatan medis, serta mengevakuasi 430 pasien dan 450 pendamping dari Gaza ke Turki melalui sembilan penerbangan udara.

Tak hanya itu, Turki juga menyalurkan bantuan dana sebesar 7,5 juta dolar AS melalui Bulan Sabit Merah Turki dan Badan Manajemen Bencana dan Darurat. (AA/Ab)