RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) – Platform game populer Roblox resmi menonaktifkan fitur obrolan suara dan teks di Arab Saudi setelah adanya permintaan dari pemerintah. Langkah ini dilakukan dengan alasan untuk meningkatkan keamanan anak-anak di dunia maya, namun juga memicu perdebatan apakah hal tersebut merupakan perlindungan atau bentuk sensor digital.
Komisi Umum Media Audiovisual Arab Saudi sebelumnya meminta Roblox menutup komunikasi daring di dalam game. Perusahaan pun mengonfirmasi telah mematuhi permintaan tersebut dengan membatasi fitur chat—yang selama ini menjadi salah satu elemen penting dalam pengalaman bermain Roblox.
“Setelah melakukan diskusi dengan beberapa lembaga pemerintah, termasuk Komisi Umum Media Audiovisual di Arab Saudi, kami berkomitmen meningkatkan kemampuan komunikasi dan moderasi konten dalam bahasa Arab guna memastikan pengalaman yang lebih aman bagi para pemain,” ujar Roblox dalam pernyataan resminya.
Roblox dikenal sebagai platform game daring tempat pemain bisa berinteraksi, menciptakan game sendiri, hingga memperdagangkan item digital. Meski sering dipuji karena potensi pendidikannya, Roblox juga kerap menuai kritik karena dianggap gagal melindungi anak-anak dari perundungan, konten berbahaya, hingga potensi predator daring.
Fitur obrolan menjadi sorotan utama karena memungkinkan anak-anak berkomunikasi dengan orang dewasa asing. Para orang tua di sejumlah negara Teluk menyuarakan kekhawatiran serius, mendorong otoritas untuk turun tangan.
Tidak hanya Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) juga mengumumkan pembatasan serupa. Otoritas Telekomunikasi dan Pemerintahan Digital UEA pada Kamis (4/8/2025) menyebut bahwa Roblox untuk sementara “menonaktifkan beberapa fitur komunikasi, seperti obrolan dalam game, sebagai langkah pencegahan untuk melindungi kelompok usia muda.”
Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar bahkan telah memblokir atau berencana melarang game ini sepenuhnya, seiring meningkatnya protes orang tua atas potensi bahaya yang dihadapi anak-anak.
Menanggapi kritik global, Roblox berjanji akan melakukan dua perubahan mendasar. Pertama, mulai akhir tahun ini, semua pengguna yang ingin mengakses fitur komunikasi wajib melalui proses verifikasi atau estimasi usia. Hal ini bertujuan memastikan usia asli pengguna tanpa hanya bergantung pada data yang mereka masukkan saat mendaftar.
“Langkah ini penting, baik untuk memastikan anak-anak berada di usia yang tepat untuk menggunakan fitur komunikasi, maupun untuk mencegah pelaku buruk yang berpura-pura menjadi anak-anak,” kata Matt Kaufman, Kepala Keamanan Roblox.
Kedua, Roblox akan membatasi interaksi antara pengguna anak dengan orang dewasa yang tidak mereka kenal di kehidupan nyata. Selain itu, perusahaan juga menyiapkan moderator berbahasa Arab dan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat pengawasan di kawasan Timur Tengah. (TNA/Ab)