AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Serangan Israel di Doha, Qatar yang menargetkan para pemimpin Hamas, masih hangat untuk diperbicangkan terutama tentang keterlibatan Amerika Serikat atas serangan sangat berani Zionis yang menewaskan 5 anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar di negara yang menjadi tempat pangkalan udara AS di Timur Tengah dan mediator perdamaian perang Israel-Hamas.
Klaim pemerintahan Donald Trump bahwa mereka tidak mengetahui sebelumnya tentang serangan Israel baru-baru ini di Qatar kini dipertanyakan oleh pejabat Israel, demikian dilaporkan Axios pada Senin (15/9/2025)
Menurut tujuh pejabat yang mengetahui masalah tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara pribadi memberi tahu Presiden AS Donald Trump mengenai rencana Israel untuk menargetkan para pemimpin senior Hamas di Doha sebelum serangan dilakukan.
Gedung Putih sebelumnya menegaskan secara publik bahwa mereka baru mengetahui serangan tersebut setelah roket ditembakkan, dengan menggambarkan Trump tidak memiliki kesempatan untuk mencegah atau mempertanyakan operasi itu. Namun, keterangan dari pihak Israel memunculkan pertanyaan apakah Washington telah menyesatkan publik — atau apakah pemerintahan tersebut diam-diam telah menyetujui serangan berisiko tinggi terhadap sekutu penting di Teluk.
Pengungkapan ini berpotensi merusak kredibilitas AS di kawasan, di mana Qatar menjadi tuan rumah pangkalan militer vital Amerika dan memainkan peran sentral dalam diplomasi regional. Para pengkritik memperingatkan, jika Washington memang mengetahui sebelumnya namun gagal menghentikan serangan itu, hal tersebut menandakan persetujuan diam-diam atas eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Qatar.
Sebagai upaya nyata untuk meredam dampaknya, Departemen Luar Negeri AS pada Senin mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan melakukan kunjungan ke Doha pada Selasa untuk meyakinkan para pemimpin Qatar. “Menteri Rubio akan menegaskan kembali dukungan penuh Amerika Serikat terhadap keamanan dan kedaulatan Qatar pasca serangan Israel di Doha,” kata juru bicara Tommy Piggott dalam sebuah pernyataan, seraya mencatat bahwa Rubio sebelumnya mengadakan pertemuan di Israel sebelum berangkat ke Qatar. (MeMo/Ab)