KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Emirat Islam Afghanistan resmi menghentikan layanan internet serat optik di sejumlah provinsi. Otoritas setempat menyebut langkah ini diambil untuk menekan praktik “kemaksiatan”, meski pakar menilai keputusan itu bisa merugikan masa depan ekonomi negara.
Setelah layanan serat optik dihentikan di Provinsi Balkh, kantor pers Provinsi Kunduz mengumumkan bahwa layanan internet serat optik di Kunduz, Baghlan, Takhar, dan Badakhshan juga telah “sepenuhnya” dihentikan.
Kantor pers Kunduz menambahkan bahwa langkah ini dilakukan untuk mencegah kemaksiatan, dan solusi alternatif akan disediakan di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan sektor ini.
Kantor Gubernur Kunduz menyatakan: “Berdasarkan dekret Amirul Mukminin Sheikh Sahib yang mulia, semoga Allah melindunginya, layanan internet serat optik di provinsi zona Kunduz (Kunduz, Baghlan, Takhar, dan Badakhshan) telah sepenuhnya dihentikan. Mulai saat ini internet melalui kabel tidak akan ada lagi. Tindakan ini diambil untuk mencegah kemaksiatan, dan sarana alternatif di dalam negeri akan disediakan guna memenuhi kebutuhan mendesak.”
Abdul Zuhor Mudaber, pakar urusan ekonomi, menambahkan:
“Dunia sedang bergerak menuju digitalisasi. Salah satu faktor yang membantu kita mencapai tujuan ini adalah standarisasi layanan dan fasilitas internet, karena hal ini secara alami berdampak sosial dan ekonomi. Dalam proses produksi, layanan ini bisa meningkatkan akurasi, kecepatan, dan transparansi.”
Selain provinsi-provinsi tersebut, dilaporkan bahwa layanan serat optik juga dihentikan di Laghman, Kandahar, dan Helmand. Namun, Emirat Islam belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.
Di sisi lain, sejumlah pakar ekonomi menilai penyediaan layanan internet berkecepatan tinggi sangat penting di berbagai sektor.
Khan Jan Alokozai, mantan anggota dewan Kamar Dagang dan Investasi, berpendapat:
“Sebagaimana pesawat, mobil, dan transportasi penting saat ini, internet juga sama pentingnya, dan komunikasi memiliki arti besar.”
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi dalam acara wisuda mahasiswa Universitas Kabul menekankan bahwa meskipun internet dan media sosial membawa banyak kemajuan dan kemudahan bagi masyarakat, namun sisi lain dari internet, media sosial, dan ponsel pintar juga membawa kerusakan yang signifikan.
Neda Mohammad Nadim, Menteri Pendidikan Tinggi, mengatakan:
“Kedekatan, hubungan, dan kemudahan yang diberikan internet dan telepon genggam adalah sebuah kemajuan, namun di sisi lain, masalah serta kerusakan dari media sosial, internet, dan telepon genggam juga sangat besar.”
Penghentian layanan internet serat optik Afghan Telecom di sejumlah provinsi ini terjadi sementara perusahaan tersebut menyuplai lebih dari 60% layanan serat optik di Afghanistan.
Menurut Otoritas Regulasi Telekomunikasi Afghanistan (ATRA), 40% sisanya disediakan oleh lima perusahaan swasta. (TL/Ab)