View Full Version
Kamis, 23 Feb 2012

'Matilah Amerika, Matilah Karzai, Hidup Mullah Omar' Teriak Demonstran Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - "Matilah Amerika, matilah Karzai, hidup Mullah Omar," begitulah teriakan-teriakan yang didengungkan oleh para demonstran yang marah selama protes hari kedua menyusul penemuan sisa-sisa Al-Quran yang dibakar di Pangkalan Udara Utama militer AS di Bagram, satu jam perjalanan arah utara Kabul.

Protes hari kedua yang berkobar di beberapa wilayah Afghanistan ini juga telah menyebabkan 9 orang tewas ditembak mati dan puluhan lainnya mengalami cedera.

Permintaan maaf dari pemerintah Amerika Serikat dan komandan pasukan NATO tidak mampu membendung kemarahan yang terlanjur meluap dari warga Afghanistan yang memendam kebencian terhadap pasukan asing di negara mereka.

Ribuan warga Afghanistan kembali turun ke jalan, meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika.

Para pengunjuk rasa berteriak "Matilah Amerika" dan "Matilah (Presiden Hamid) Karzai" dalam sebuah demonstrasi besar di pinggiran ibukota Afghanistan.

"Ketika Amerika menghina kita untuk tingkat ini, kami akan bergabung dengan pemberontak," kata Ajmal, seorang pengunjuk rasa berusia 18-tahun di Kabul.

Para demonstran membakar bagian dari sebuah kompleks perumahan yang digunakan oleh pekerja kontrak asing. Seorang saksi Reuters mengatakan api merusak bagian dari sebuah wisma di kompleks Green Village, di mana 1.500 kontraktor terutama asing tinggal dan bekerja.

..Ribuan warga Afghanistan kembali turun ke jalan, meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika..

Kemarahan juga tumpah di Parlemen Afghanistan, di mana beberapa anggota berteriak "matilah Amerika" di dalam ruang legislatif.

Protes menyebar ke beberapa kota. Di Jalalabad di timur, para demonstran memuji pemimpin Taliban Afghanistan, Mulla Mohammad Omar, berteriak "Hidup Mulla Omar!," para saksi Reuters mengatakan.

Media Afghanistan mengatakan demonstrasi juga meletus di provinsi Parwan, dekat ibukota.

Di provinsi Logar, ratusan rorang melakukan protes di depan kantor gubernur. Beberapa melempar batu. Protes terpisah juga berlangsung di Jalalabad di timur.

Beberapa pengunjuk rasa membakar bendera AS dan berteriak "Kematian bagi Amerika." Lainnya membakar tanker bahan bakar di dekat bandara kota.

Kedutaan Amerika mengatakan staf mereka di "kunci" dan perjalanan telah ditangguhkan saat ribuan orang menyatakan kemarahan atas pembakaran tersebut, sebuah bencana hubungan publik untuk pasukan pimpinan NATO yang memerangi Taliban menjelang penarikan pasukan tempur asing pada akhir 2014.

Para kritikus mengatakan pasukan Barat sering gagal untuk memahami kepekaan agama dan budaya negara tersebut.

Memenangkan hati dan pikiran warga Afghanistan sangat penting bagi upaya pasukan asing untuk mengalahkan Taliban. Insiden serupa di masa lalu telah menyebabkan perpecahan mendalam dan kebencian di antara warga Afghanistan terhadap puluhan ribu tentara asing di Afghanistan. Tujuh pekerja asing PBB tewas dalam aksi protes yang berlangsung di Afghanistan selama tiga hari pada bulan April 2011 setelah seorang pendeta AS membakar Al Qur'an di Florida. (st/reuters)


latestnews

View Full Version