View Full Version
Jum'at, 27 Sep 2013

AS: Serangan Al-Shabaab di Kenya Ancaman Keamanan Nasional Amerika

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat memandang serangan mematikan terbaru di pusat perbelanjaan kelas atas di Nairobi, Kenya sebagai "ancaman langsung" terhadap keamanan nasional, menurut sebuah laporan.

AS mengirim puluhan agen FBI ke Kenya untuk menyelidiki lokasi serangan dan mengumpulkan "setiap informasi yang mungkin " untuk membantu mencegah insiden seperti itu terjadi lagi, bahkan mungkin di tanah AS, New York Times melaporkan.

Kurang dari sehari setelah pengepungan berdarah berakhir, lebih dari 20 agen FBI tiba di lokasi dan mulai menyelidiki reruntuhan. Sementara puluhan lebih agen akan segera dikerahkan ke Nairobi, para pejabat Amerika mengatakan.

Beberapa agen itu adalah anggota dari skuad Gabungan Task Force Terorisme New York yang melacak kelompok-kelompok pejuang Islam yang beroperasi di Tanduk Afrika, menurut seorang pejabat AS.

Selama beberapa hari ke depan, para agen tersebut akan mengumpulkan sampel DNA, sidik jari dan informasi biometrik lainnya, dan memeriksa senjata, laptop, kamera dan komputer untuk memastikan bagaimana serangan itu direncanakan dan dilaksanakan dan terutama jika para pelaku memiliki hubungan kembali kepada Amerika Serikat.

Selama bertahun-tahun , Biro Penyelidik Federal AAmerika Serikat (FBI) telah memantau Al-Shabaab yang berbasis di Somalia, kelompok pejuang Islam terkait Al-Qaidah yang berada dibalik serangan di Wesgate Mall Nairobi, yang juga telah merekrut banyak orang Amerika, beberapa bahkan sebagai pelaku bom jibaku.

Kelompok pejuang Islam tersebut dianggap sebagai ancaman yang sangat berbahaya karena sudah melatih lebih dari dua lusin pria muda Amerika di Somalia, kata Times.

Peter King, anggota DPR dari Partai Republik di Komite Keamanan Dalam Negeri AS, mengatakan pada Ahad bahwa pejuang Islam Al- Shabaab telah merekrut hingga 50 orang dari masyarakat Somalia Amerika di AS.

Amerika Serikat telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk memberantas Al-Shabaab, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa kelompok pejuang Islam tersebut mungkin membalas dengan menargetkan kepentingan Amerika di wilayah itu dan bahkan mungkin di tanah AS.

"Kami berada dalam pertempuran ini bersama-sama," Robert F. Godec, Duta Besar Amerika untuk Kenya, Mengatakan kepada Times. "Semakin banyak kita tahu tentang perencanaan yang masuk ke dalam ini, cara yang telah dilakukan, apa yang digunakan, orang yang terlibat, semakin baik kita bisa melindungi Amerika."

Mengutip "informasi yang kredibel," Departemen Luar Negeri AS memperingatkan pada Rabu bahwa komplek-komplek pemerintah AS bisa menjadi target serangan.

Seorang sumber dalam Al-Shabaab mengatakan kepada CNN hari Ahad bahwa 3 orang bersenjata di balik serangan Westgate Mall di Nairobi yang menewaskan 72 orang, berasal dari Amerika Serikat, sumber dalam al-Shabab mengatakan kepada CNN pada. (ab/ptv)


latestnews

View Full Version