BANGUI, CAR (voa-islam.com) - Setidaknya tiga warga sipil Muslim Afrika Tengah kembali tewas dibantai massa Kristen ketika mereka mencoba untuk pergi meniggalkan negara itu ke negara tetangga Chad.
Kekerasan berdarah terhadap komunitas Muslim terus terjadi secara intensif di Republik Afrika Tengah (CAR). Orang-orang Muslim mencoba untuk melarikan diri dari ibukota CAR, Bangui, di mana massa Kristen memenggal dan mencincang mayat mereka di jalan-jalan.
Ketiga Muslim tersebut diburu oleh militan Kristen setelah mereka gagal naik pesawat ke negara tetangga Chad.
Pertumpahan darah hari Jum'at (7/3/2014) adalah aksi kekerasan terbaru terhadap Muslim di Bangui dan bagian lain dari negara Afrika tersebut.
Puluhan ribu umat Islam telah melarikan diri ke negara-negara tetangga dalam beberapa bulan terakhir.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pemindahan paksa Muslim di negara itu kini telah mencapai tingkat pembersihan etnis-agama.
Pada hari Kamis, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon menyerukan penyebaran 12.000 campuran tentara dan personil polisi ke CAR untuk membantu mengendalikan situasi.
Republik Afrika Tengah itu telah menghadapi kerusuhan mematikan sejak Desember 2013, ketika kelompok-kelompok bersenjata Kristen melancarkan pembantaian terkoordinasi terhadap umat Muslim.
Lebih dari 2.000 orang diyakini telah tewas dan lebih dari satu juta mengungsi sejak kekerasan pecah.
Pembantaian terhadap Muslim kerap terjadi di depan hidung sekitar 2.000 tentara Prancis, didukung oleh 6000 kekuatan pasukan Uni Afrika dikenal sebagai MISCA, yang saat ini dikerahkan ke Republik Afrika Tengah. Kehadiran pasukan asing tersebut sejauh ini telah gagal untuk mengekang kekerasan sistematis yang terjadi terhadap umat Muslim. (by)