Oleh: Badrul Tamam
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullaah memiliki fatwa sangat tegas tentang hukum seorang muslim ucapkan selamat Natal kepada orang kristiani.
تهنئة الكفار بعيد الكريسماس أو غيره من أعيادهم الدينية حــرام بالاتفاق
“Mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir berkaitan hari Christmas (Natal) atau hari-hari besar kagamaan lainnya adalah haram, berdasarkan kesepakatan ulama,” tutur beliau dalam Majmu’ Fatawa wa Rasa-il al-Syaikh Ibni Utsaimin: 3/369, berjudul “Hukmu Tahni-ah al-Kuffar bi A’yadihim”.
Pernyataan Syaikh di atas merupakan jawaban atas pertanyaan yang ditujukan kepadanya, “Apa hukum mengucapkan selamat hari raya Natal Kepada orang kafir?”
Beliau mengutip perkataan Ibnul Qayyim dalam Ahkam Ahl Adz-Dzimmah, di mana murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tersebut berkata, “Mengucapkan selamat kepada syiar agama orang kafir adalah haram berdasarkan kesepakatan (ulama). Seperti mengucapkan selamat atas hari raya dan puasa mereka dengan mengatakan 'Ied Muharak 'Alaik (hari raya penuh berkah atasmu) atau selamat bergembira dengan hari raya ini dan semisalnya. Jika orang yang berkata tadi menerima kekufuran maka hal itu termasuk keharaman, statusnya seperti mengucapkan selamat bersujud kepada salib. Bahkan, di sisi Allah dosanya lebih besar dan lebih dimurkai daripada mengucapkan selamat meminum arak, selamat membunuh, berzina, dan semisalnya. Banyak orang yang tidak paham Islam terjerumus kedalamnya semantara dia tidak tahu keburukan yang telah dilakukannya. Siapa yang mengucapkan selamat kepada seseorang karena maksiatnya, kebid'ahannya, dan kekufurannya berarti dia menantang kemurkaan Allah.”
Dari ungkapan ibnul Qayyim di atas, Syaikh Utsaimin menyimpulkan alasannya keharaman tersebut, “karena di dalamnya terdapat pengakuan atas syi’ar-syi’ar kekufuran dan ridha terhadapnya walaupun dia sendiri tidak ridha kekufuran itu bagi dirinya.”
Bagi seorang muslim diharamkan ridha terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran atau mengucapkan selamat dengan syi’ar tersebut kepada orang lain karena Allah tidak ridha dengan semua itu. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)-mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Al-Zumar: 7)
Juga firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)
Beliau menutup keterangannya, “dan mengucapkan selamat kepada mereka dengan semua itu adalah haram, baik ikut serta di dalamnya ataupun tidak.” [PurWD/voa-islam.com]