Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Bulan Ramadhan saat untuk memperbanyak amal ibadah. Lebih-lebih amal ibadah yang memiliki keutamaan besar, walau amal itu terlihat remeh. Salah satunya adalah 2 rakaat fajar.
2 rakaat Fajar adalah shalat sunnah 2 rakaat sebelum shalat Shubuh. Dikerjakan setelah masuk waktu Shubuh. Masyarakat kita lumrah menyebutnya qabliyah Shubuh.
Dua rakaat fajar termasuk shalat sunnah mu’akkadah (sangat ditekankan untuk dilaksanakan). Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa menjaganya; baik saat di tempat tinggalnya ataupun safar.
'Aisyah Radhiyallahu 'Anha menuturkan,
أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لَمْ يَكُنْ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ
“Bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah memperhaitkan shalat sunnah rawatib lebih serius daripada 2 rakaat sebelum Shubuh.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam ini juga memberitahukan, “bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkannya (dua rakaat sebelum shubuh) sama sekali." (HR. Bukhari dan Muslim)
Masih dari Ummul mukmini ini, berkata:
لَمْ يَكُنْ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَى شَيْءٍ مِنْ اَلنَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُدًا مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْ اَلْفَجْرِ
“Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah memperhatikan shalat-shalat sunat melebihi perhatiannya terhadap dua rakaat fajar.” (Muttafaq Alaihi)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah kesiangan melaksanakan shalat Shubuh dalam satu perjalanan. Beliau bangun saat matahari sudah terbit. Kemudian beliau menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan. Lalu beliau wudhu dan shalat fajar dua rakaat yang diikuti oleh para sahabat. Kemudian beliau menyuruh Bilal mengumandangkan iqamah dan beliau shalat Shubuh bersama mereka.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)
[Baca: Mengganti Dua Rakaat Fajar Sesudah Shalat Shubuh atau di Waktu Dhuha]
Tentang keutamaan shalat 2 rakaat sebelum Shubuh ini telah dijelaskan dalam hadits dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:
رَكْعَتَا اَلْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi Rahimahullah memaknakan lebih baik dari dunia, yaitu dari kenikmatannya.
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Bassaam –semoga Allah ampuni dosa beliau dan kedua orang tuanya-, dalam Taudhih Al-Ahkam (2/382) berkata, “Sesungguhnya dua rakaat Fajar adalah shalat rawatib paling utama, keduanya lebih baik daripada dunia dan apa yang ada di dalamnya. Sungguh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkan keduanya saat di tempat tinggalnya dan tidak pula saat safar.” Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]