View Full Version
Rabu, 28 Nov 2012

Salafi Maz'um tak Mau Dialog karena Memvonis Orang Lain Ahlul Bid'ah

BEKASI (voa-islam.com) - Penulis buku “Mewaspadai Penyimpangan Neo Murjiah” ustadz Anung Al Hamat, Lc. menyatakan bahwa dirinya telah membuka dialog kepada siapa pun.

Namun sampai sejauh ini tak ada satu pun dari kalangan kelompok yang mengaku dirinya salafi (salafi maz’um) yang bersedia diajak dialog.

Hal itu disampaikan ustadz Anung Al Hamat usai acara bedah buku yang dipadati ratusan hadirin di Masjid Islamic Center, Kota Bekasi, Jawa Barat.

...Ada seorang yang menantang untuk berdialog dan ketika kita sudah membuka diri untuk menyatakan siap, sampai sekarang tantangan itu tidak ada

Menurutnya, motif mereka menghindari dialog adalah adanya doktrin bahwa orang-orang di luar kalangannya divonis sebagai ahli bid’ah yang harus dijauhi.

“Motif mereka menghindari adanya dialog karena penanaman doktrin larangan berdialog dengan ahli bid’ah, jangan duduk-duduk atau bermajelis dengan ahli bid’ah termasuk berdialog. Karena mereka punya anggapan dengan dialog itu akan melahirkan syubhat, sehingga mereka jadi goyah. Jadi motifnya itu, jangan berdialog dengan ahli bid’ah, lalu mereka pun mengeluarkan berbagai macam dalil,” ungkap ustadz Anung Al Hamat, kepada voa-islam.com, Ahad (25/11/2012).

Ia pun menceritakan bahwa dirinya pernah ditantang untuk berdialog namun sampai sekarang tantangan tersebut tidak ada tindak lanjutnya.

“Ada seorang yang menantang untuk berdialog dan ketika kita sudah membuka diri untuk menyatakan siap, sampai sekarang tantangan itu tidak ada. Jadi mereka yang mulai menantang tapi sampai sekarang tidak terealisasi,” ujar alumnus fakultas hadits, Al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

Sikap menolak dialog, kata ustadz Anung, juga terjadi ketika kalangan kelompok salafi maz’um membuat buku, mereka menutup diri terhadap para ustadz lain sebagai pembanding saat buku tersebut dibedah.

Bahkan yang lebih aneh lagi, kelompok salafi maz’um hanya mau membedah buku yang ditulis ustadz Anung tersebut di kalangan internalnya saja.

“Buku yang saya tulis ini sudah menyebar dan sudah sampai ke beberapa ustadz dari kalangan mereka. Lalu dikatakan oleh orang yang pernah memberikan buku itu; ‘ustadz kita akan membedah buku, pembicaranya adalah antum dan penulis.’ Tapi ustadz tersebut berkomentar; ‘saya terima buku ini, tapi saya tidak mau berdialog membedah buku dengan penulis, tapi akan kita bedah di kalangan internal saja’,” jelas ustadz muda yang kini sedang menyelesaikan gelar S3 di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, Jawa Barat itu.

Ustadz Anung, menegaskan bahwa buku yang ditulisnya tersebut murni mengupas kesesatan dan penyimpangan paham murjiah yang kini sudah menjangkiti umat Islam. Untuk itu ia mengimbau agar umat Islam berhati-hati terhadap kelompok-kelompok yang mengaku paling benar namun ternyata berpaham murjiah. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version