View Full Version
Ahad, 08 Dec 2013

SBY Ngotot Menyebrang ke Madura Untuk Mentahkan Santet!

MADURA (voa-islam.com) - Narasumber kami mengirimkan kabar klenik yang dilakukan oleh Presiden SBY, meskipun banyak pihak menentang ritual SBY ini karena dihadang sejumlah elemen masyarakat.

Kedatangan SBY ke Madura juga ditolak sejumlah elemen mahasiswa. Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di empat Kabupaten di Madura, menyatakan menolak kedatangan SBY. PMII menilai kehadiran SBY ke Madura tak lain hanya  tebar pesona jelang Pemilu 2014 yang akan datang.

Selain PMII, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bangkalan, juga menyatakan menolak kedatangan SBY. Massa GMNI turun ke jalan memprotes kedatangan SBY. GMNI menilai Pemerintahan SBY telah gagal menuntaskan konflik Syiah di Sampang.

Ternyata ada motif lain kenapa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap 'ngotot' menyebrangi Madura, karena tak lain ada sebuah ritual magis untuk mementahkan santet yang dikirim sejumlah pihak kepada SBY dan “Cikeas”.

“SBY ke Madura dalam rangka menghindari santet. Sudah enam bulan SBY kena santet. Dengan datang ke Madura, SBY berharap santet itu bisa mental,” ungkap Ki Gendeng Pamungkas kepada itoday (06/12)

Tak hanya itu, menurut Ki Gendeng, SBY ke Madura meminta bantuan tokoh spiritual Madura agar putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono terhindar dari masalah hukum, utamanya kasus korupsi.

Saat ini Ibas sedang galau namanya disebut atas pengakuan Bu Pur dan kroni Cikeas slain pun tak kalah gelisahnya ungkap Ki Gendeng. 

Sylvia Sholeha alias Bu Pur membenarkan kabar bahwa saksi kasus Hambalang, Widodo Wisnu adalah kerabat presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, Widodo adalah sepupu Presiden SBY.

Keterangan ini mengacu salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas nama Bu Pur yang beredar di kalangan wartawan, Jumat (6/12). BAP milik KPK itu dibuat tanggal 28 Mei 2013.

"Widodo Wisnu adalah sepupu dari Bapak SBY. Ibunya Widodo adalah adik kandung Ibunya SBY," kata Bu Pur dalam BAP.

Kepada penyidik KPK, Bu Pur juga menceritakan pertemuan pertamanya dengan Widodo pada tahun 2006. Pertemuan itu terjadi di rumah ibunda SBY yang terletak tepat di samping kediaman pribadi sang presiden di Cikeas. 

Naudzubillah... bukankah meminta bantuan dukun adalah sebuah kemusyrikan? [intel/hudzaifah/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version