INDRAMAYU (voa-islam.com) - Aksi konvoi Al MANAR dalam rangka menyambut bulan suci muharam yang berujung bentrok dengan preman Kristen di daerah gudang miras di Jatibarang Indramayu, ternyata menjadi pembahasan luas masyarakat Pantura (Pantai Utara Jawa) dan nasional secara umum.
Pasalnya banyak cerita simpang siur yang menyebar berkaitan dengan peristiwa kemarin Jumat (21/6/2014). Reporter Voa-Islam wilayah Pantura Akhi Jundi berkesempatan mewawancarai via telpon ketua GEMPA, Ustadz Ujang Majudin, Ahad 29 juni 2014.
Ustadz Ujang Majudin menegaskan “Jadi aksi kami itu adalah gerakan aliansi dari berbagai jamaah dan ormas Islam. Ada kami GEMPA, GARDA, GEMPAR, JAT yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Masyarakat Amal Makruf Nahi Munkar (ALMANAR).”
Beliau mengawal kronologi kasus sebelum terjadi bentrok, bahwasanya peristiwa ini bermula dari laporan masyarakat Indramayu yang sudah gelisah dengan perilaku dan gerak para pebisnis miras di tempatnya, dimana gudang miras yang berada di di Jl. Tuparev RT 01 RW 01 Blok Gudang Timur, Jatibarang Baru, Jatibarang, Indramayu.
“Kami awalnya mengadakan investigasi, tapi entah bocor atau apa, malahan orang kami di serang oleh sekelompok preman, padahal waktu itu kita tidak melaksanakan apapun kita hanya menanyakan saja, klarifikasi untuk membuktikan kebenaran aduan masyarakat itu” terang Ustadz Ujang
Dari hasil Investigasi itu, Al Manar langsung memberikan surat kepada pihak kepolisian terkait, akan tetapi tidak ada tindakan yang jelas dari pihak berwajib, disisi lain masyarakat sudah gelisah, karena ramadhan sudah mau tiba. Sehingga pada waktu itu Al Manar merencanakan untuk mengadakan konvoi di Indramayu guna memberikan orasi ke masyarakat agar menghormati umat Islam yang akan berpuasa di bulan Ramadhan.
Setibanya di depan gudang miras, Laskar Almanar sudah dihadang oleh barisan aparat sedangkan di depan gudang terlihat preman penjaga gudang miras terus menghina dan memprovokasi serta menantang para laskar.
Ustadz Ujang Majudin menjelaskan “yang paling menyakitkan adalah kenapa kita bereaksi, karena tiba tiba preman miras menerobos ke barisan polisi dan tampil di depan jamaah lalu berteriak “saya cina Kristen, saya benci kalian umat Islam, saya siap perang melawan umat islam dengan resiko apapun” kisahnya kepada reporter voa-islam.com.
Kemudian Ustadz Ujang melanjutkan “Nah dari situlah, ada penantangan tersebut dia bilang cina kristen sambil menantang dia bilang saya cina Kristen saya benci umat islam sambil menantang, nah preman yang di belakang polisi mereka mengatakan Allahu Akbar anjing" katanya
Bahkan mereka berteriak dengan bahasa sana plencing lilit yang artinya kotoran gitu, ormas plencing lilit, Islam plencing lilit gitu,maka anggota kita langsung melakukan reaksi” kisah Ustadz Ujang.
nah preman yang di belakang polisi mereka mengatakan Allahu Akbar anjing
Naudzubiah, apa yang dilakukan para preman kafir itu sungguh telah menghina Islam, sehingga pantas bila para asykar Al Manar yang punya juang tinggi membela Islam langsung terjun dan mendatangi mereka.
Jadi apa yang tersebar di beberapa media sekuler sangatlah keliru, karena sebenarnya pihak dari premanlah yang mengawali adanya bentrok dan memanasi kondisi, sedangkan lascar umat islam ALMANAR hanyalah mencoba membela harga diri disaat agama dan ajarannya dihinakan. [Jundi/Protonema/voa-islam.com]