BOYOLALI (voa-islam.com)—Boyolali, Jawa Tengah geger. Sabtu (10/10/2015) siang, warga Kecamatan Musuk, Boyolali dihebohkan dengan acara resepsi penikahan sejenis antara RAK dan DM.
Seperti dikutip Solopos, RAK punya nama asli berinisial D. RAK dan DM keduanya merupakan lelaki. RAK merupakan transgender atau waria. Keduanya berusia tak terpaut jauh, yakni sekitar 25 tahun.
Hajatan tasyakuran RAK dan DM menghadirkan hiburan musik dangdut dan campur sari.
Warga di dusun digelarnya hajatan itu penasaran karena hajatan yang dikemas seperti acara pernikahan itu adalah milik dua orang laki-laki yang merupakan warga Musuk.
Warga dan tokoh masyarakat Musuk tidak berani menyebut tasyakuran itu merupakan sebuah pernikahan karena tidak ada upacara pernikahan seperti pada umumnya yang menghadirkan penghulu, saksi, dan wali.
Dalam acara tersebut, baik pembawa acara maupun pengisi hiburan yang kebanyakan adalah transgender menyapa sepasang kekasih itu dalam Bahasa Jawa dengan istilah temanten (pasangan pengantin) meskipun mereka tahu bahwa keduanya sama-sama laki-laki.
Dalam resepsi itu keduanya berperan seperti sepasang pengantin. RAK berdandan seperti seorang pengantin wanita lengkap dengan busana dan kembang melati sedangkan DM mengenakan jas lengkap berdasi.
Dalam acara tersebut, baik pembawa acara maupun pengisi hiburan yang kebanyakan adalah transgender menyapa sepasang kekasih itu dalam Bahasa Jawa dengan istilah temanten (pasangan pengantin) meskipun mereka tahu bahwa keduanya sama-sama laki-laki.
Dalam sesi hiburan mereka juga beberapa kali menyampaikan kepada tamu undangan bahwa keduanya adalah laki-laki.
Kepala dusun setempat, MR, mengakui banyak warganya yang penasaran dengan acara tersebut. Bahkan sebelumnya, warga sudah sempat heboh karena kabar yang beredar keduanya akan melangsungkan pernikahan.
“Mau menikah bagaimana? Mereka kan semuanya laki-laki,” kata MR.* (syaf/solopos/voa-islam.com)