SOLO (voa-islam.com)--Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menilai kota Solo dalam kondisi darurat maksiat. Selama satu tahun, dari bulan sebelum Ramadhan tahun lalu hingga jelang Ramadhan tahun ini LUIS telah membongkar sejumlah aktifitas prostitusi terselubung.
Prostitusi terselubung ditemukan di sejumlah usaha rekreasi dan hiburan umum seperti karaoke, rumah biliar dan juga salon.
“Banyak sekali kami temukan praktek prostitusi berkedok salon, karaoke, rumah biliar. Malah yang paling parah di hotel Teguh Karya kawasan RRI pemiliknya bahkan mengaku kalau tidak buat kayak gituan (zina) tidak laku. Kalau sudah seperti ini namanya Kota Solo sudah darurat maksiat,” ujar Humas LUIS Endro Sudarsono, Selasa (31/5/2016).
Praktek beking oknum kepolisian dan TNI dalam bisnis haram ini bukan bualan Hal itu ditemukan saat melakukan aksi tangkap tangan di karaoke Zenso di Sriwedari tahun lalu.
Pihaknya juga kembali melakukan aksi tangkap tangan di Salon D’Amor Kecamatan Laweyan milik oknum Brimob Polda Jateng. Bahkan salon itu yang telah beroperasi selama tujuh tahun.
“Malah akhirnya saya diminta menjadi saksi untuk kasus oknum Brimob yang ternyata ada dibelakang praktek prostitusi salon D’Amor itu,” ungkap Endro.
Endro menyayangkan perangkat hukum tidak memberikan efek jera kepada penyedia jasa dan pelakunya. Selain itu laporan LUIS sering tidak direspon, jikapun direspon para pelaku hanya dijatuhi dikenakan pasal tindak pidana ringan. Akibatnya prostitusi terselubung terus menjamur.
Endro melihat, muncul kesan saling lempar tanggungjawab antara Dinas Pariwisata dan Satpol PP. Padahal menurutnya oprasi penyakit pasyarakat (pekat) dan pengawasan tempat-tempat hiburan umum harus dilakukan secara rutin.
“Kami minta walikota bertindak tegas. Kalau tidak ada sikap tegas ya kami akan terus membantu melakukan penertiban,” tandas Endro. * [Arief/Syaf/voa-islam.com]