SOLO (voa-islam.com)--Mega proyek kristenisasi berkedok rumah sakit Siloam kembali mendapat penolakan dari berbagai ormas Islam di Solo dan sekitarnya. Ratusan umat muslim menyuarakan aspirasinya di halaman kantor DPRD Kota Surakarta, Jawa Tengah Jum'at (2/9/2016) siang.
Pernyataan penolakan itu nampak jelas dari sapnduk merah yang di bentangkan tepat di pintu masuk tempat berkantornya para legislator di kota Surakarta. “Warga Solo Menolak Siloam, Apapun Alasannya".
Ustadz Rowi mewakili ormas Islam Solo mengigatkan agar pemeritah Kota Surakarta tidak mengabaikan penolakan yang disampaikan masyarakat. Terlebih aksi penolakan telah dilakukan hingga berkali-kali.
Ustadz Rowi mengungkapkan, mega proyek RS Siloam sarat dengan misi kristenisasi. Selain itu proyek dibawah nangungan PT. Manyala Harapan yang merupakan bagian dari Lippo Group merupakan alat untuk menjajah kaum pribumi dengan berkedok isu kemanusiaan.
"Saya khawatir kisruh 98 akan terjadi karena Pemkot Solo membiarkan penggusuran pribumi Jawa dengan memuluskan investasi asing dan aseng," ujar Ustadz Rowi.
Lajutnya, Pemkot Surakarta seharusnya mengerti bahwa warga Solo memiliki perangai sabar diam dan tak mau ribut. Ironisnya, Pemkot justru menelikung warga Solo dengan melakukan peletakan batu pertama yang menandai diawalinya mega proyek RS Siloam.
"Siloam ini ibarat bom waktu. Orang Solo itu andap asor, tidak suka ribut. Tapi kalau sudah didzalimi perang pribumi dengan Cina bisa saja terjadi, maka mega proyek RS Siloam ini jangan coba-coba berdiri di Solo," tandas dia.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]