JAKARTA (voa-islam.com) - Tak banyak orang di negeri yang mengenyam pendidikan intelijen dan terorisme seperti Mardigu WP, semenjak jaman LB Moerdani ia sudah mendapat pendidikan intelijen dan ia berkawan dengan rekan kuliah di Amerika Serikat yang kini menjadi Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA), Mike Pompeo.
Ia berkisah tentang keluar dari intelijen saat diminta mengawasi Presiden Soeharto, yang saat itu dinilai melakukan state sponsor terrorism. Tentu LB Moerdani naik pitam mengetahui kabar Mardigu resign dan menolak perpanjangan dinas 10 tahun.
Mardigu juga bercerita menginterogasi 400 pelaku terorisme di Indonesia tanpa siksaan atau disetrum, "Saya hanya menginterogasi mereka, saya ajak bicara saja."
"Ketika saya keluar, LB Moerdani marah, Tapi kalo negara memanggil saya, saya siap membantu, dari kasus Sampit, Malino hingga kasus terorisme dan mulai mengenal pak Tito Karnavial saat menjadi koloner," kisahnya kepada peserta cyronium.com, Jumat (8/6/2018).
Ia juga bercerita ada 160 negara yang memiliki Badan Intelijen Pertahanan atau Defence Intelligence Agency (DIA), cuma Indonesia yang tak memiliki DIA. "Kami selama 6 bulan meeting membahas DIA, setelah sampai DPR di tolak, ternyata di tolak sama Low Back Pain alias (LBP)," kelakarnya tanpa menjelaskan secara gamblang makna LBP.
Mardigu yang memiliki 10.000 anak yatim di Rumah Yatim ini kembali bercerita terkait State Sponsor, " Menurutnya enemy terbesar Indonesia saat ini bukan Pak Jokowi, tapi yang membuat presiden Jokowi menjadi Presiden." ungkap Mardigu serius.
Ia juga bercerita sejarah ketika 1961 ancaman komunis begitu kuat, akhirnya ketika Soekarno meminta pertolongan Presiden John F Kennedy untuk membebaskan Papua, lalu apa syarat yang diminta Amerika untuk membantu Indonesia,
Simak video eksklusif Voa-Islam.com.
[adivammar/voa-islam.com]
Bersambung...
[VIDEO] Pandora (1): Tokoh Muda Muhammadiyah ini Berikan Solusi Kekinian Pembinaan Pancasila
[VIDEO] Pandora (2): Antara BPIP, 200 Mubaligh, 7 Kampus Radikal, dan Rp. 44,4 Triliun
[VIDEO] Pandora (3): Misterinya Terorisme dan POLRI Minta Dana Rp. 44,4 Triliun
[VIDEO] Pandora (4): POLRI Minta Dana Rp. 44,4 Triliun, Ini Solusi Tuntas Terorisme
[VIDEO] Pandora (5): Jawaban Cerdas Pengamat Tentang Anggaran Anti Teroris Rp. 121.3 Triliun
[Video] Pandora (6): Mardigu Ungkap State Terrorism, Soekarno & Emas Papua