NANGARHAR (voa-islam.com) - Mujahidin Imarah Islam dalam Operasi Khaibar kembali melakukan serangan martir di pangkalan militer dan terminal pasokan logistik penjajah AS-NATO, pada Senin (15/9/2014). Serangan ini mengakibatkan sedikitnya 197 kendaraan militer AS-NATO terbakar. Demikian dilaporkan oleh juru bicara Mujahidin Imarah Islam Zabiullah sebagaimana dikutip oleh Voice of Jihad, Selasa (16/9/2014).
Menurut Zabiullah, pangkalan militer tersebut berfungsi sebagai titik pemberhentian (stopping-point) bagi tank-tank dan kendaraan-kendaraan pensuplai logistik perang milik penjajah AS-NATO.
Pangkalan tersebut berada di jalur suplai utama untuk penjajah AS-NATO sepanjang jalan raya antara kota Jalalabad dan Torkhman dekat perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Operasi berani mati tersebut hanya dilakukan oleh dua orang mujahid dari Imarah Islam.
"Dua orang mujahidin berani mati, yakni Abdur Rahman berasal dari provinsi Logar dan Saifullah dari provinsi Nangarhar. Mereka menyerbu terminal suplai kemarin malam dan terlibat dalam baku tembak melawan pasukan musuh yang berlangsung selama beberapa jam," kata Zabiullah.
"Menurut laporan awal, sedikitnya 12 pasukan keamanan tewas dengan beberapa lusin lainnya terluka," kata Zabiullah menjelaskan.
"Setelah baku tembak beberapa jam dan serangkaian ledakan, dua mujahid Imarah Islam menempatkan 100 bom tempel mengandung magnet dan berhasil menghancurkan 197 kendaraan di antaranya trailer, truk kontainer, truk tanki bahan bakar, tank-tank militer, kendaraan-kendaraan penting dan peralatan militer yang canggih," kata Zabiullah.
"Setelah baku tembak beberapa jam dan serangkaian ledakan, dua mujahid Imarah Islam menempatkan 100 bom tempel mengandung magnet dan berhasil menghancurkan 197 kendaraan diantaranya trailer, truk kontainer, truk tanki bahan bakar, tank-tank militer, kendaraan-kendaraan penting dan peralatan-peralatan militer yang canggih." tambah Zabiullah.
"Pada sekitar pukul 11:00 kebakaran melanda pangkalan dan api menyebar dari satu tanker dan membakar penyimpanan bahan bakar dan depot," katanya.
"Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa Abdur Rahman setelah beberapa jam pertempuran berhasil melarikan diri tanpa cedera kemudian bergabung dengan Mujahidin kemarin malam," katanya.
"Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa Abdur Rahman setelah beberapa jam pertempuran berhasil melarikan diri tanpa cedera kemudian bergabung dengan Mujahidin kemarin malam." tutupnya.
Keberhasilan operasi Khaibar di musim semi ini semakin menunjukkan keunggulan Mujahidin Imarah Islam atas koalisi Internasional pimpinan AS-NATO di front Afghanistan. Mujahidin Imarah Islam semakin hari semakin luas wilayahnya dan semakin diterima oleh rakyat Afghanistan meskipun militer negara adidaya Amerika Serikat masih berada dan mensupport penuh pemerintahan boneka Afghanistan. (aj/voj/may)
Baca Juga :
Pasukan Penjajah AS-NATO Terus Berjatuhan di Afghanistan
Imarah Islam Kuasai Wilayah di Charsada
Serangan Bom Syahid Imarah Islam Tewaskan 6 Penjajah Amerika di Jalalabad
Mujahidin Imarah Islam Tangkap 18 Milisi Arbaki di Kunduz
Imarah Islam Serang Rumah Kepala Polisi Kandahar
Gadis Afghanistan Tembak Mati Tentara Penjajah Amerika