ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Seperti dilansir oleh independent.co.uk, Selasa, 2 September 2014, rencana yang dikritisi oleh sebagian akademisi lainnya ini juga meminta penghancuran sejumlah ruangan di sekitar makam Nabi Muhammad yang selama ini dimuliakan kalangan quburiyyun seperti syiah, aliran sufi dan sejenisnya.
Situs Independendet merilis sebuah dokumen setebal 60 halaman yang nebguslukan relokasi atau memindahkan makam Nabi Muhammad ke areal pemakaman Al-Baqi tanpa batu nisan yang berjarak sekitar 100 meter sebelah selatan komplek Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Direktur Islamic Heritage Research Foundation, DR Irfan al-Alawi mengingatkan semua pihak akan munculnya ketidaknyamanan terhadap upaya-upaya mengubah situs suci umat muslim.
Rencana ini juga dikhawatirkan akan memicu ketegangan di antaranya golongan umat Islam di dunia pasalnya Pemerintah Saudi selama beberapa tahun terakhir telah memiliki kebijakan untuk mengambil perhatian sangat serius terhadap usulan perubahan terhadap situs-situs suci umat muslim.
"Peziarah datang ke ruangan yang pernah menjadi tempat tinggal keluarga Nabi Muhammad dan masuk ke ruang makam untuk berdoa," kata Dr. Irfan.
"Sekarang mereka ingin mencegah peziaran untuk datang dan memuliakan makam karena di anggap bisa memicu syirik. Namun satu-satunya cara mencegah orang mengunjungi makam Nabi adalah mengeluarkannya dan memindahkannya ke areal pemakaman," tambahnya lagi.
Pemerintah Saudi hingga saat ini belum mau berkomentar banyak terhadap kabar usulan pemindahan makam Nabi Muhammad.
Namun dalam pernyataannya setahun yang lalu, otoritas di Saudi dalam kapasitasnya sebagai pengelola dua masjid suci umat Islam akan mengambil sikap sangat serius terhadap rencana pengembangan dua situs tersebut. Hingga saat ini belum ada keputusan apapun yang diambil pemerintah Arab Saudi terhadap usul kontroversial tersebut. [dr/brbs/abdullah/voa-islam]