View Full Version
Rabu, 21 Oct 2015

Serangan Brutal Amerika & Rusia atas Wilayah Suriah merupakan Dua Sisi Mata Uang Buatan Amerika

SUARA PEMBACA:

Militer Suriah, didukung senjata udara Rusia, sabtu sore (10/10/2015) bentrok sengit dengan oposisi bersenjata di barat daya Suriah. Serangan Rusia itu didahului oleh serangan Amerika atas nama koalisi Amerika pada 23/9/2015.

Serangan brutal Amerika & Rusia itu dengan alasan memerangi terorisme.

Semua orang berakal paha bahwa pesawat tempur dua negara, jika terbang di langit yang sama, itu terjadi dengan koordinasi keduanya. Sebagai teman atau perang dengan keduanya sebagai musuh lalu saling tembak seperti perang manapun. Jika tidak, maka keduanya adalah dua teman yang berkoordinasi udara untuk mewujudkan satu tujuan.

Sungguh menyakitkan negeri kaum muslim menjadi medan bagi pesawat tempur, artileri dan kapal perang musuh. Bahkan untuk pertama kalinya dalam sejarah umat Islam diserang oleh musuh. Lalu mereka bertepuk tangan untuk itu.

Mereka memuji dan memanggil musuh. Sungguh, Amerika adalah gembong serangan atas negeri kaum muslim. Amerika memerangi kita di Syam bukan hanya secara langsung tetapi juga dengan beragam alat.

Kondisi ini punya solusi yang sudah diketahui, bukan tidak jelas. Keberhasilannya, dengan izin Allah telah dipastikan dan tidak diragukan lagi.

Itu dinyatakan oleh Gua Hira, hijrah Rasul saw dan Khilafah ar Rasyidah, diumumkan oleh pantai ‘Uqbah, Thariq al-Andalus, kata-kata Harun, jawaban al-Mu’tasim, Hitin Shalahudin pembebas al-Aqsha dan penakluk salibis, Ayn Jalut Quthuz dan Baibars yang membinasakan Tatar, dan sebaik-baik amir pembebas Konstatinopel; dikuatkan oleh permintaan tolong Prancis kepasa al-Qanuni, Khilafah kaum Muslim, untuk menyelamatkan kerajaan dan  keluarganya; juga ditegaskan oleh ketundukan Amerika untuk membayar pajak kepada Daulah Islam demi keselamatan kapalnya di laut Mediteranis.

Kehilangan solusi itu diperingatkan oleh ucapan Abdul Hamid tentang Palestina dan Yahudi, “Jika Khilafah dihancurkan maka kalian akan mengambil Palestina tanpa bayaran sedikitpun.” Itulah yang terjadi, Palestina diambil dan negeri kita jadi pentas serangan pendosa. Inilah solusinya. Kita  kembali ke benteng yang kokoh, kembali pada khilafah ar Rasyidah. Disitu ada kemuliaan dunia akhirat.

 

Mutriyaningsih

Jl. Ciganitri Mukti V

Cipagalo, Bojongsoang, Bandung


latestnews

View Full Version