View Full Version
Jum'at, 18 Dec 2015

Nasionalisme: Ideologi Aneh, Absurd, dan Rentan

Oleh: Abu Hamzah Ar Rizal

Sahabat VOA-Islam...

Nasionalisme adalah suatu bentuk ideologi yang paling aneh dan absurd. Tidak ada definisi yang pasti dan jelas mengenai nasionalisme. Bung Karno pernah mendefinisikan nasionalisme sebagai kumpulan berbagai kelompok golongan, suku, masyarakat yang memiliki rasa senasib dan sepenanggungan serta memiliki tujuan yang sana kemudian membentuk satu kelompok masyarakat yang lebih besar yang disebutr sebagai BANGSA.

Berangkat dari definisi tersebut timbul pertanyaan, kenapa dulu orang-orang Timor Timur harus menjadi satu bangsa dengan kita? Kemudian apakah orang-orang Papua sekarang ini sungguh-sungguh merasa menjadi sebangsa dengan kita?  Juga orang-orang Dayak di pedalaman Kalimantan apakah mereka betul betul merasa senasib dan sepenanggungan dengan kita sehingga harus disebut sebagai bangsa Indonesia?

 

Nasionalisme adalah ideology yang ANEH DAN ABSURD

Jika orang Sunda, orang Jawa, lalu orang Melayu yang ada di Sumatera adalah saudara sebangsa, apakah orang Melayu yang ada di Malaysia sebangsa dengan kita? Jawabannya pasti tidak. Kenapa? Ya, jawaban sederhananya karena karena orang Melayu Malaysia tidak punya KTP Indonesia. Lalu jika ada orang Inggris yang mendaftarkan dirinya menjadi warga Negara Indonesia dan mendapatkan KTP Indonesia apakah dia menjadi sebangsa dengan kita? Jawabannya pasti YA. Kenapa? Ya, karena dia punya KTP Indonesia. Kalau demikian apakah yang menjadi ukuran se-bangsa itu selembar kertas yang disebut KTP?

Kita kerap kali melihat kenyataan yang mengiris hati. Setiap hari kita melihat tawuran. Tawuran antar sekolah, tawuran antar kampus, kemudian yang paling menohok bagi Nasionalisme Indonesia adalah tawuran antar suku dan tawuran antar kampung. APAKAH TAWURAN ANTAR KAMPUNG ITU BUKAN MERUPAKAN BENTUK NASIONALISME JUGA? MUNGKINKAH ITU DISEBUT SEBAGAI NASIONALISME KAMPUNG?

Hal lain adalah keanehan dari orang-orang penganut ideologi nasionalisme yang disebut kaum nasionalis. Mereka sangat mencintai negaranya, tanah airnya juga bangsanya tetapi sering abai bahkan bertindak kejam terhadap rakyatnya. Lihatlah Soeharto, seorang nasionalis yang tega menbantai jutaan rakyatnya sendiri, karena mereka komunis atau bahkan ada yang hanya disebut atau diduga sebagai komunis. Puluhan ribu kaum musliminpun tidak luput pula dari pembantaiannya. Mereka mencintai bangsa, sesuatu yang absurd tapi abai terhadap rakyatnya yang kongkrit. Bingung!

 

Negara Bangsa merupakan perwujudan Nasionalisme?

Di dunia ini hanya ada beberapa Negara yang pantas disebut sebagai Negara Bangsa yang sesungguhnya. Diantaranya adalah Negara Ceko dan Negara Slovak. Indonesia? Sesungguhnya kita ini lebih pantas disebut sebagai Negara multi etnis ketimbang sebagai Negara bangsa. Tetapi kita tidak mau menyandang sebutan itu karena kita khawatir Negara ini akan mudah terpecah belah. Untuk mengatasi ketakutan itu maka kita membuat istilah BANGSA INDONESIA.

Itu sebetulnya tidak salah, saya setuju-setuju saja. Tapi yang menjadi masalah adalah Demi persatuan Indonesia, kaum mayoritas, yaitu kaum muslimin sering dianggap sebagai ancaman terhadap persatuan tsb sehingga kerap diperlakukan secara tidak adil.  Bahkan secara implisit Islam sebagai ajaran yang diyakini oleh 90% penduduk Indonesia sering dicoba didistorsi karena dianggap ancaman terhadap nasionalisme Indonesia. Aliran-aliran sesat yang jelas-jelas melecehkan Islam dilindungi dengan alasan mereka merupakan bagian dari masyarakat Indonesia.

Dengan demikian nasionalisme  merupakan alat ideologis untuk meminggirkan Islam. Nasionalisme sangat keras menolak penerapan syari’at Islam karena dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip kebangsaan dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Apakah mereka tidak melihat bahwa Timor Timur lepas dari kita pada saat Ideologi nasionalisme tegak di negeri ini. Juga sampai hari inipun Papua masih bergejolak. GAM di Aceh berhasil ditenangkan bukan karena prinsip-prinsip nasionalisme tetapi karena gara-gara Tsunami pada Desember 2004 yang mengikis habis kekuatan kedua belah pihak (TNI dan GAM) untuk melanjutkan peperangan.

Nasionalisme memang merupakan ideology yang ANEH, absurd  dan rentan. Ideologi yang didasarkan atas kebohongan. [syahid/voa-islam.com]      


latestnews

View Full Version