View Full Version
Jum'at, 04 Mar 2016

LGBT Bukan Solusi Ketidakwajaran Hubungan Laki-laki dan Perempuan

Sahabat VOA-Islam...

Dewasa ini pemberitaan terkait LGBT kian marak yang diperkuat dengan Hak Asasi Manusia dan kebebasan berekspresi dalam demokrasi sebagai alasannya. Hal tersebut didukung dengan pendapat para pengusung Islam liberal yang secara terang-terangan melegalkan LGBT.

Ini merupakan suatu pencapaian bagi musuh Islam dalam mempengaruhi pemikiran muslim dengan tsaqofah asing, dengan ide Islam liberalisasinya. Ketika LGBT dipandang sebagai sebuah solusi dari ke-tidak-wajaran dalam hubungan laki-laki dan perempuan, ternyata fakta berkata sebaliknya. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari aktifitas LGBT tersebut, diantaranya bagi kesehatan dan keamanan.

Dampak bagi kesehatan antara lain : 78% pelaku homo seksual terjangkit penyakit kelamin menular (Rueda, E. “The Homosexual Network.” Old Greenwich, Conn., The Devin Adair Company, 1982, p. 53). Sedangkan dampak keamanan yang ditimbulkan diantaranya: Kaum homo seksual menyebabkan 33% pelecehan seksual pada anak-anak di Amerika Serikat; padahal populasi mereka hanyalah 2% dari keseluruhan penduduk Amerika.

Hal ini berarti 1 dari 20 kasus homo seksual merupakan pelecehan seksual pada anak-anak, sedangkan dari 490 kasus perzinaan 1 di antaranya merupakan pelecehan seksual pada anak-anak (Psychological Report, 1986, 58 pp. 327-337).  (www.dakwatuna.com)

Melihat fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi dengan HAM-nya tidak mampu menjaga kaum muslim dari pemikiran asing yang menyesatkan, dan LGBT bukanlah solusi dari permasalahan. LGBT yang lahir dan menjamur ini adalah buah dari sekulerisme-liberalisme sebagai agenda barat untuk merusak generasi.

Dengan kondisi umat islam sekarang yang diibaratkan ‘seperti buih dalam lautan’ dijadikanlah oleh mereka medium untuk melancarkan serangan terhadap muslim. Untuk apa? Tiada lain untuk menghalangi bersatunya umat dalam naungan islam.

Lantas, apa solusi nyata untuk menuntas kezaliman tersebut? Solusi nyatanya ialah dengan menjadikan kedaulatan ditangan syariat, menjadikan Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai sumber hukum, sebagai poros dari segala permasalah dunia. Karena islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Karena islam datang dengan solusi. [syahid/voa-islam.com]

Penulis: Rima Rahmawati (Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

 

 

 


latestnews

View Full Version