View Full Version
Sabtu, 12 Mar 2016

Klinik Aborsi Marak, Bukti Liberalism Semakin Menggerogoti Moral Pemuda

Sahabat VOA-Islam...

Bak gayung bersambut, mungkin itulah peribahasa yang tepat. Kebebasan pergaulan muda-mudi masa kini yang serba bebas tak heran membuat mereka terjebak dalam hubungan perzinahan yang sebenarnya secara gamblang dilarang oleh agama.

Selain itu sebagian besar dari mereka tidak siap untuk melanjutkan ke jenjang perkawinan, sehingga mereka yang sudah terlanjur dimabuk cinta pun tak kuasa melampiaskan hawa nafsu mereka. Tak ayal kehamilan di luar nikah pun harus dialami. Karena enggan untuk melakukan pernikahan, jalan yang sering digunakan mereka adalah dengan aborsi. Sejalan dengan hal itulah muncul berbagai klinik aborsi sebagai pemenuh kebutuhan para pemudi yang hamil di luar nikah ini.

Klinik aborsi yang kini banyak bermunculan memang sangat meresahkan, sebab tidak hanya membantu orang lain untuk membunuh calon bayi yang tak berdosa, tetapi juga telah tenaga yang digunakan pun juga sangat sembarangan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Sub Direktorat Sumdaling Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Ajun Komisaris Besar Adi Vivid ketika pengrebekan klinik aborsi terselubung di daerah Cikini.

"Tenaga medis yang bekerja di sini tidak ada satupun yang berlatar belakang ahli kandungan. Kebanyakan hanya dokter umum, bahkan ada salah satunya yang hanya tamatan SMP. Bayangkan betapa bahayanya ini," ujar Adi. (Kompas.com, 25/02/2016).

Para pemuda yang digadang-gadang sebagai generasi pemimpin di masa mendatang ternyata justru terlena dengan pergaulan bebas. Hal ini tentunya akan melenakan mereka dari tanggungjawab belajar

Setidaknya saat ini polisi sudah melakukan penggrebekan terhadap dua klinik yang terbukti merupakan klinik aborsi terselubung. Dari temuan ini tentunya membuat masyarakat tambah resah. Bagaimana tidak, keberadaan klinik aborsi yang diiklankan secara online atau melalui calo ini dianggap menjadi salah satu penyubur kebebasan anak muda masa kini. Karena dengan adanya klinik aborsi mereka tidak perlu takut ketika hamil di luar nikah. Gampang saja solusi yang mereka ambil, tinggal pergi ke klinik aborsi dan gugurkan saja kandungannya.

Betapa miris memang melihat fakta yang demikian. Para pemuda yang digadang-gadang sebagai generasi pemimpin di masa mendatang ternyata justru terlena dengan pergaulan bebas. Hal ini tentunya akan melenakan mereka dari tanggungjawab belajar untuk menjadi pemimpin negeri di masa depan, mereka tersihir nikmatnya hedonism yang sejatinya menjerumuskan mereka ke lubang kesengsaraan.

Selain itu perbuatan aborsi sendiri sejatinya termasuk perbuatan yang sangat dilarang kecuali dengan alasan yang diperbolehkan syara’. Melakukan aborsi sama saja membunuh nyawa seorang bayi, padahal Allah Swt dalam firman-Nya telah mengabarkan bahwa,

…barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.…” (Q.S. al-Maa’idah: 32)

Dari sini jelaslah bahwa Allah Swt sangat menjaga baik-baik hak hidup seseorang, sementara mereka yang tega mengaborsi calon bayinya sesungguhnya tinggal menunggu azab dari sang Khalik. Praktek aborsi beserta klinik aborsi illegal ini tentunya akan terus marak di era liberalism saat ini.

Maka dari itu satu-satunya jalan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan agar dapat menjamin keberlangsungan hidup manusia. Islam telah sedemikian rupa mengatur pergaulan laki-laki dan perempuan, sehingga perzinahan akan dapat ditekan seminimal mungkin. Dengan demikian tidak akan ada hamil di luar nikah apalagi klinik yang melayani pengguguran janin. Wallahiu’alam bishawab. [syahid/voa-islam.com]

Penulis: Surti Nurpita Sari

(Mahasiswi Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta)


latestnews

View Full Version