View Full Version
Rabu, 23 Mar 2016

Sakit Parah, Anak 11 Tahun Ini Menolak Sumbangan dan Memilih Berjualan Madu

Ihsan, adalah nama anak berusia 11 tahun yang sedang mengidap diabetes parah. Dalam kondisi sakit, Ihsan pantang menyerah. Ia berjualan madu keliling kawasan Emerald Bintaro demi mendapat laba untuk berobat. Sakit yang dideritanya berusaha disembunyikan semampunya. Hanya ketika ia tak kuat saja, maka tongkat menjadi alat bantu untuk menyangga tubuhnya.

Bocah sederhana ini adalah satu dari teladan yang mampu membuat kita malu. Bagaimana tidak, ia tak pernah meninggalkan salat tak peduli seberapa parah sakitnya.

“Orang buta saja bisa tetap berjalan ke Masjid, masa Ihsan salat aja gak bisa?” selalu begitu yang menjadi alasannya.

Tak berhenti di situ saja. Ihsan pun rajin tilawah setiap hari. Ketika suara tilawah yang dilantunkan terdengar keras, itu berarti Ihsan sedang menahan rasa sakitnya. Tak jarang, setelahnya ia pingsan karena lelah dan menahan sakit yang tak terkira. Bila sudah begini, Ihsan pun harus salat sambil duduk karena ia sudah tak mampu lagi untuk berdiri.

Ihsan tumbuh menjadi remaja yang mandiri. Selain berjualan madu untuk biaya berobat, ia pun berusaha tidak merepotkan orang lain terlebih orang tuanya di saat ia sakit begini. Pernah ketika wudhu, Ihsan tidak keluar-keluar dari kamar mandi. Setelah dicek oleh umminya, ternyata Ihsan habis muntah darah dan berusaha mencuci sendiri baju yang terkena noda darah tersebut. Ia tak mau merepotkan umminya.

Hal ini sering pula dilakukkan ketika di rumah. Diam-diam ia mencuci bajunya sendiri ketika malam-malam harus muntah darah dan mengenai baju yang sedang dikenakannya. Ihsan tak pernah mengeluh sama sekali. Bahkan ucapan ‘aduh’ tak pernah keluar dari lisannya. Ia pun menolak dirawat di rumah sakit.

“Ihsan ingin meninggal dalam keadaan salat dan membaca Al Quran,” lirih jawabnya saat ditanya.

Remaja yang hapal 15 juz Al Quran ini juga tidak mau menerima dana sumbangan dari mana pun juga. Ia selalu meminta uang tersebut dikembalikan saja kepada para pemberi. Ihsan merasa dengan menerima sumbangan tersebut, pahala sakitnya akan berkurang. Dan ia tidak mau itu terjadi.

“Jika mau melihat Ihsan lebih baik dan lebih tenang, kembalikan semua uang itu hari ini juga,” katanya tegas  menolak bantuan dan sumbangan untuk dirinya.

“Banyak yang lebih susah dari saya,” lanjutnya saat ia menolak sumbangan yang berhasil dikumpulkan oleh beberapa jamaah pengajian. Bahkan uang dari Ustadz Yusuf Mansur juga ditolaknya.

Ketika sakitnya makin parah dan berusaha untuk dirujuk ke rumah sakit, Ihsan memohon kepada ummi dan abinya sampai mencium kaki keduanya.

“"Biarin Ihsan di sini saja. Ihsan mau di akhir-akhir hidup ini, Ihsan habiskan bersama adik-adik Ihsan. Ihsan gak mau di rumah sakit," pintanya.

Beberapa hari terakhir ini Ihsan terlihat pasrah dan bersuara lirih seolah pada dirinya sendiri.

 “Ihsan gak kuat. Ihsan ingin pulang. Ihsan pasrah dengan ketentuan Allah.”

Untuk beli madu Ihsan silakan hubungi:

Abi Ihsan: 081289591469
Taris Zuper: 087776621983
Ruru: 087781700088

Semoga Allah memuliakan Ihsan dengan sakitnya karena kesabarannya. Pada akhirnya, Ihsan mau juga diajak berobat ke rumah sakit. Semoga Ihsan mendapat yang terbaik dari Allah. Amin. (riafariana/voa-islam.com)

Sumber: FP Hanny Kristianto


latestnews

View Full Version