View Full Version
Rabu, 03 Aug 2016

Mendidik Bukan Sekedar Mengajar (Bagian-1)

Sahabat VOA-Islam...

Mendidik bukanlah perkara mudah. Mendidik lebih luas maknanya dari sekedar mengajar. Maka dalam istilah Islam dibedakan antar tarbiyah (mendidik) dan ta’lim (mengajar). Tarbiyah adalah mengajar ilmu sekaligus mendidik akhlaq, akal, jiwa anak didik dengan teladan yang baik dari guru.

Guru tidak cukup memerhatikan anak didiknya di ruang kelas namun juga dalam kehidupan mereka.  Sedang ta’lim hanya sekedar mengisi beban materi pelajaran, teori-teori  ke otak-otak murid dalam ruang kelas, tidak lebih. Tarbiyah sudah tentu cakupannya ta’lim namun ta’lim belum tentu tarbiyah.

Dalam masyarakat sekarang tidak sedikit seorang guru yang hanya mengajarkan materi pada anak didiknya namun masalah yang menyangkut hal ihwal peserta didik mereka enggan untuk menyapa. Bila kualitas pendidik semacam ini maka yang terlahir adalah generasi robot, generasi yang hanya paham bermacam ilmu namun tiada ruh di dalamnya. Ibarat robot ia bisa bergerak ke mana saja namun tanpa ruh dan jiwa. Dalam hal ini tidaklah disebut manusia.

Mendidik tidak cukup hanya di ruang kelas yang berdiameter 7x7m. Mendidik tidak cukup di sekolah. Bila mendidik murid hanya sebatas di ruang kelas namun berhenti di luar kelas maka mereka itu belum layak disematkan di dahi mereka titel pendidik atau sang murobbi. Mereka hanya mengajar sesuai tuntutan gaji, mereka hanya mengajar bab di luar jangkauan mata hati murid. Ibarat singa dalam arena sirkus. Ia dapat dikatakan terlatih karena mampu mengikuti petunjuk dan arahan pawang, namun tidaklah singa itu dikatakan terdidik.

Tarbiyah tidak cukup dibatasi dengan ruangan namun ia melayang bebas lepas seperti udara yang mampu menjangkau semua sudut.

Maka sebagai murobbi tidak cukup hanya duduk di atas kursi menjelaskan materi setelah itu pergi. Sekali-kali tidak! Namun mentarbiyah adalah terjun langsung dalam kehidupan anak didik, menyertai mereka di luar kelas, menggandeng mereka, menjaga mereka, memberikan contoh langsung dalam kehidupan nyata bagaimana adab makan minum, bagaimana menjaga sholat berjama’ah, dll. Itulah ilmu yang paling membekas. Sebuah keteladanan langsung dari murobbi. Tanpa perlu diajarkan teori di kelaspun  mereka akan menjaga sholat berjama’ah dengan baik tanpa adanya tekanan maupun hukuman.

Syeikh Abdullah Azzam mengatakan : “tarbiyah tidak akan pernah didapatkan dari buku-buku maupun ruang kelas tapi tarbiyah hanya didapat dari mereka yang terjun langsung ke medan juang”. Artinya bila mau mencetak generasi Rabbani tidak cukup hanya diajarkan di kelas setelah itu sang guru pulang tanpa menyertai dan membimbing dalam hidup mereka.

Maka beliau tidak sekedar memberi ceramah di masjid dan kamp mujahidin lalu pulang ke  rumah. Tidak!  namun beliau juga turut langsung hidup bersama mereka. Hasilnya tercetak para pemimpin mujahidin di seluruh penjuru dunia.

Rasulullah SAW dalam mendidik sahabat-sahabatnya tidak sekedar teori namun beliau juga menyertai para sahabat dalam hidup mereka. Rasulullah SAW terjun langsung dalam berbagai peperangan bersama sahabat. Dalam perang uhud beliau terpukul hingga geraham beliau lepas. Beliau juga menyertai sahabat dalam sholat berjama’ah, menyertai mereka dalam penggalian khondaq dan bersama-sama merasakan panasnya gurun pasir di musim panas pada medan tabuk.

Seorang komandan sejati tidak sekedar hanya memberi perintah sedang ia nyaman berada di tenda. Tapi ia terjun langsung turut merasakan apa yang dirasakan prajuritnya.

Seorang murobbi tidak cukup hanya mengajarkan materi di kelas namun ia turut merasakan apa yang dirasakan dalam keseharian muridnya.

Mengapa pendidikan di negeri ini tidak berhasil dalam mencetak generasi sholeh ? jawaban yang mungkin terucap adalah sebuah pertanyaan sudahkah para guru bangsa ini mendidik putra-putri mereka? bukan sekedar mengajar ?

Maka ini adalah renungan bagi kita semua  agar tercipta generasi yang handal dalam sains namun juga sangat mengetahui hak Sang Kholiq bilamana hal ini terwujud maka terwujudlah dunia yang indah di bawah lindungan Alllah SWT. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Pena Tajam


latestnews

View Full Version