View Full Version
Kamis, 18 Aug 2016

Dua Kali Blunder Keputusan Presiden dalam Mereshuffle Kabinetnya

SURAT PEMBACA:

Assalaamu'alaykum, mengkritisi keputusan pak Jokowi dalam mengangkat dan memberhentikan pak Archandra Tahar dalam jabatan Menteri ESDM. 

Keputusan Blunder pertama mengangkat pak Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM, sehubungan pak Archandra Tahar mempunyai dan memegang Dua Paspor yaitu Negara Indonesia dan Amerika Serikat, padahal kelalaian tersebut disebabkan oleh pejabat pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat, sehubungan dengan ada warga negaranya yang mempunyai Dua kewarga negaraan, maka semestinya salah satu identitas paspornya harus ditarik, ditahan atau dimusnahkan, namun kenyataannya pada kedua pejabat negara tersebut mendiamkannya.

Keputusan Blunder Keduanya memberhentikan pak Archandra Tahar dari jabatan Menteri ESDM, semestinya pak Jokowi menghadapi berita dari media masa tentang Dua kewarganegaraan, maka semestinya menjawabnya dengan membawa pak Archandra Tahar ke Lembaga Pengadilan yakni Mahkamah Agung untuk melakukan Sumpah, guna memilih perihal warga negaranya, apakah dia berkeinginan menjadi warga Negara Indonesia atau negara Amerika Serikat, sehubungan pak Archandra Tahar masih mempunyai Dua paspor yang berlaku dari negara Indonesia dan negara Amerika Serikat. Oleh karena itu jika pak Archandra Tahar memilih menjadi warga negara Indonesia, maka tidak perlu diberhentikan dari jabatan Menteri ESDM, sedangkan jika dia memilih warga negara Amerika Serikat, maka dia harus diberhentikan dengan hormat.

Dengan keputusan pemberhentian tersebut, maka pak Jokowi telah melepaskan tanggung jawab terhadap permasalahan kewarga negaraan dari pak Archandra Tahar. Pertimbangannya pada saat pak Archandra Tahar menerima jabatan sebagai Menteri ESDM, dalam hal ini sudah merupakan bhakti dia kepada panggilan negara sebagai putra bangsa, namun setelah diberhentikan, maka otomatis pak Archandra Tahar sudah tidak lagi mempunyai kewarganegeraan dari negara Indonesia dan negara Amerika Serikat.

Saya berharap pak Jokowi bijak dan tidak lepas tangan dalam tanggung jawabnya dalam permasalahan pak Archandra Tahar. Adapun sebagai advis, janganlah sering-sering mereshuffle Kabinetnya jika belum mencapai Dua tahun, semoga. wa assalaam.

Kiriman dari Roni Sufron


latestnews

View Full Version