View Full Version
Jum'at, 30 Jun 2017

Suara Rakyat yang Kecewa dengan Sistem Demokrasi

Oleh: Mahfud Abdullah

Saya kecewa dengan banyak kebijakan pemerintah, mungkin juga Anda, namun saya tidak frustasi akan hadirnya perubahan menuju lebih baik. Benar, Indonesia dalam kondisi kritis. Jujur saja, saya muak dengan tawaran-tawaran beracun khas liberalisme untuk menyelesaikan krisis negeri. Berbagai kebijakan pemerintah yang tidak menyelesaikan masalah, malah menambah masalah menunjukkan neoliberalisme telah gagal.

Kegagalan demokrasi di negeri kita tentunya menjadi pengingat yang tegas bahwa tidak secuil pun kebaikan datang kepada rakyat Indonesia. Sistem ini telah nyata terbukti tidak mampu memecahkan begitu banyak masalah politik, ekonomi, dan sosial. Sistem ini juga tak mampu memengaruhi masyarakat di negeri kita maupun dunia Muslim dan di negara-negara lain dari Timur ke Barat.

Bisa dikatakan melanjutkan kehidupan dengan jalan demokrasi di negeri-negeri Muslim hanya bagaikan memegang janji akan kegagalan berulang kali bagi rakyat. Buah apa yang dapat dipetik dari perjuangan untuk suatu sistem yang mati seperti ini? Kriminalitas, kemiskinan, korupsi, swastanisasi SDA, pelecehan seksual, eksploitasi perempuan yang dapat diperoleh masyarakat di dunia Muslim, selain kekecewaan yang lebih mendalam, penghinaan, penderitaan, dan mimpi-mimpi yang hancur, semua lengkap ada.

Demokrasi dan sistem ekonomi liberal itu gagal menjadikan negeri ini lebih baik dan sejahtera. Sebaliknya, negeri ini makin rusak dan bobrok. Alih-alih menyelesaikan masalah, demokrasi dan sistem ekonomi liberal justru menjadi sumber masalah di negeri ini. Ongkos demokrasi yang amat mahal terbukti menjadi pemicu utama maraknya korupsi.

Demokrasi yang dipropagandakan “dari, oleh, dan untuk rakyat” pada praktiknya hanya untuk kepentingan para pemilik modal dan korporasi. Berbagai undang-undang liberal yang dihasilkan justru menyengsarakan rakyat. Bahkan demokrasi juga menjadi pintu masuk bagi negara-negara kafir penjajah untuk menguasai dan merampok kekayaan alam.

Namun anehnya, demokrasi dan sistem ekonomi liberal tetap saja dipertahankan. Belum ada tanda-tanda untuk diakhiri. Apakah berbagai kerusakan dan kebobrokan yang ditimbulkan oleh sistem tersebut tidak membuat kita sadar? Mikir! (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version