View Full Version
Selasa, 18 Dec 2018

Bagaimana mengobati Mewabahnya Virus K-Pop?

Oleh: dr. Ifa Mufida

Tersebarnya virus K-Pop di Indonesia,  bisa saya katakan seperti penyakit yang sedang mewabah. Demam K-Pop telah menjadi virus baru yang menjangkiti banyak kalangan mulai anak-anak, remaja, bahkan orang tua. K-Popers, merupakan sebutan bagi penggila K-Pop, semakin lama semakin menyebar di kalangan muda.

Demam Korea yang sedang melanda kaum muda inipun tidak bisa dihindarkan mempengaruhi gaya hidup mereka. Mulai dari style pakaian mereka, bahasa, makanan, dan tingkah lakunya pun banyak ditiru. Pergaulan bebas, hura-hura, perilaku konsumtif, di kalangan remaja semakin mengkuatirkan. Hedonisme menjadi cerminan generasi muda kita.

Blackpink adalah salah satu K-Pop yang sempat menjadi perbincangan di beberapa pekan terakhir. Pasalnya blackpink telah dijadikan brand Ambassador oleh salah satu e-commerce di Indonesia, yakni shophee. Iklan shophee pun banyak ditayangkan oleh banyak channel TV, bahkan sering muncul di sela-sela acara kartun anak-anak. Blackpink dengan tariannya yang eksotis dan pakaian yang terbuka, memang syarat dengan pornografi dan pornoaksi, sentak menimbulkan kekhawatiran dari banyak pihak.

Kekhawatiran terutama terhadap anak-anak yang awalnya belum tahu, dengan adanya iklan ini menjadikan anak-anak yang sejatinya adalah peniru ulung pasti akan menirunya. Terbukti sempat viral video anak SD yang diimunisasi, ketika menahan sakit malah menyanyikan lagu blackpink. Inilah bukti bahwa virus ini benar-benar sangat mudah ditularkan bahkan ke kalangan anak-anak.

Beruntung petisi yang telah dipelopori oleh Ibu Maemon Herawati, mendapat dukungan yang tak sedikit dari banyak kalangan sehingga banyak yang menandatangani petisi ini. Intinya petisi ini adalah menolak adanya iklan blackpink karena khawatir akan mempengaruhi lifestyle remaja, dan menuntut agar iklan ini segera dihentikan. Bersyukur, petisi ini mendapatkan tanggapan dari KPAI sehingga iklan ini pun segera dihentikan peredarannya. Begitulah, kontrol masyarakat terhadap kemaksiatan yang terjadi harus terus dipupuk keberadaannya sehingga akan menjadi penangkal berlanjutnya infeksi virus kemaksiatan.

Namun, kita memerlukan solusi tuntas agar tidak muncul virus-virus lain yang akan menyerang kekebalan iman generasi kita. Karena faktanya remaja kita sudah banyak yang sakit terkena virus demam korea. Dan kemungkinan mereka juga belum sembuh, nampak banyaknya yang menolak bahkan mengejek Ibu Maemon yang telah mengeluarkan petisi ini.

Mereka, terutama remaja muslim sungguh telah terjauhkan dari Islam. Bahkan di benak mereka telah merasuk secara mendalam racun Sekulerisme liberalisme, yang menjadikan mereka seolah tidak bisa menolak virus-virus yang jelas jauh dari ajaran Islam. Mereka pun rela, sejengkal demi sejengkal mengikuti jalan orang-orang yang mereka idolakan. Meski jalan itu adalah jalan yang penuh dengan kemaksiatan, mulai dari gaya hidup membuka aurat, gaya hedonis, pergaulan bebas, mengkonsumsi miras, bahkan banyak temuan bahwa demam K-Pop telah menjadi awal mula masuknya penyakit LGBT yang sudah cukup mengkhawatirkan.

Terlebih gaya hidup remaja yang hedonis dan permisif, akan menjadi awal mula terjangkitnya penyakit lain semisal seks bebas, hamil di luar nikah, married by accident, aborsi, infeksi penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS, dst. Maka, jika mewabahnya virus ini tidak segera diobati secara tuntas, sejatinya akan sangat mengkhawatirkan terhadap keberlangsungan generasi ke generasi.

Sekulerisme-liberalisme telah menjadi etiologi mewabahnya  virus ini. Maka dibutuhkan  antivirus yang ampuh untuk bisa mengobati demam blackpink ataupun demam K-Pop. Islam adalah ad-din yang  diturunkan untuk memberikan  solusi terhadap permasalahan-permasalahan manusia. Karena pada hakikatnya kita manusia diciptakan oleh Allah SWT, maka sudah sepatutnya kita mengembalikan segala permasalahan ini kepada Allah juga. Islam juga sebagai asy-syifa, yang insya Allah bisa menjadi obat berbagai macam penyakit kehidupan termasuk virus K-Pop ini.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. telah mengingatkan kita dalam sebuah hadits, “Barang siapa menyerupai suatu kaum, dia termasuk mereka (kaum tersebut)” (HR. Abu Dawud). Menjadikan orang-orang kafir sebagai idola tidak dibenarkan dalam Islam. Karena biasanya apabila kita mengidolakan seseorang, dengan sendirinya, perlahan namun pasti kita akan mengikuti kebiasaan orang tersebut. Nah, ini yang dilarang, karena kebiasaan orang-orang kafir lebih banyak bertentangan dengan Islam.

Allah Ta'ala juga telah melarang untuk menjadikan mereka teman akrab, penolong, apalagi pemimpin. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu).” (QS: Al-Nisaa’. 144). Dalam Islam, telah jelas mengidolakan orang-orang bukan Islam adalah larangan yang tegas. Maka secara individu seharusnya kita bisa memilah dan memilih siapa yang patut menjadi idola ataupun menjadi teman dekat kita.

Kaum muslimin juga harus  waspada bahwa hal-hal semacam ini adalah agenda kaum kafir untuk menjauhkan umat Islam dari  Islam yang hakiki. Allah  SWT berfirman : "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120).

Dari sini jelas, bahwa kaum muslim harus menjadi satu tubuh yang saling menjaga satu sama yang lain. Ini lah bentuk kontrol Masyarakat dalam Islam, sebagaimana petisi yang beredar yang akhirnya juga bisa menyetop iklan blackpink. Dengan adanya amar ma'ruf Nahi mungkar ini maka akan terwujud bi'ah saling mengingatkan di antar kaum muslimin untuk tidak melakukan kemaksiatan dan kembali kepada aturan Islam. Masya Allah, begitu indahnya ukhuwah ini.

Di dalam Islam, Negara juga berperan penting dalam meriayah rakyatnya, dan mengatur regulasi aturan Islam agar tidak terjadi kemaksiatan di tengah umat. Islam memiliki pengaturan yang khas di dalam pemerintahan dengan segala hukum-hukumnya yang berasal dari Al-Qur'an Al-Hadist ataupun ijma' sahabat.

Negara juga mengatur pergaulan di dalam wilayahnya dengan menetapkan larangan bercampur baur, melarang segala hal yang bisa mengarahkan kepada perzinaan seperti pengaturan larangan pornografi pornoaksi secara tegas, mengatur media agar tidak memberikan efek menyebarkan virus kemaksiatan. Sebaliknya media diatur agar menjadi sarana untuk memupuk keimanan warga negaranya serta sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan memudahkan transaksi di masyarakat.

Demikianlah, Islam akan menjadi obat yang mujarab terhadap mewabahnya virus K-Pop jika benar-benar diamalkan dan dilaksanakan secara sempurna, insya Allah. Allahua'lam bi showab. [syahid/voa-islam.com]

*Penulis adalah praktisi kesehatan dan pemerhati permasalahan di masyarakat, termasuk permadalahan Remaja.


latestnews

View Full Version