View Full Version
Jum'at, 21 Dec 2018

Tekan RRC dengan Demo Besar yang Damai ke Kedubes China di Jakarta

Oleh: M Rizal Fadillah

Perlakuan Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) kepada muslim Uyghur sudah keterlaluan dan itu adalah kejahatan kemanusiaan. Umat Islam se-dunia harus melakukan tekanan atas kejahatan negara komunis ini.

RRC yang secara hegemonik menguasai perkonomian dunia merasa yakin tak akan ada reaksi signifikan. Ia telah mampu menciptakan ketergantungan pada dunia, termasuk dunia Islam. Pemerintah-pemerintah menjadi sungkan atau takut bereaksi, apalagi menekan. Kondisi psiko-politis ini benar-benar dimanfaatkan oleh Pemerintah RRC untuk tidak ragu melakukan penindasan dan kekejaman-kekejaman.

Termasuk Indonesia. Betapa hutang, investasi, atau 'bantuan' lain telah membuat penjajahan terselubung pada bangsa dan negara. Penguasa menjadi kolaborator kepentingan China di tanah air. Karenanya sulit untuk berharap Pemerintah melakukan tekanan atau perlawanan.

Tak ada pembelaan nyata pada muslim Uyghur yang mengalami genosida. Politik luar negeri yang bebas dan aktif hanya slogan normatif. Faktanya ketergantungan dan diplomasi pasif. Memang negara dipimpin oleh figur-figur bermental budak. Beraninya menekan dan menakuti rakyatnya sendiri, keluar persis seperti tikus cerurut, pengecut.

Tumpuan kekuatan ada pada masyarakat dan rakyat Indonesia itu sendiri. Solidaritas muslim perlu ditunjukkan. Meski belum ada pengungsi Uyghur dan lainnya datang ke negeri kita, tapi kita meyakini mereka adalah saudara kita. Saudaranya sakit, kita ikut merasakan sakit pula.

Langkah awal adalah unjuk rasa. Perlu menekan Pemerintah China dengan membawa aspirasi rakyat ke Kedubes RRC di Jakarta. Demonstrasi tertib damai untuk kedamaian dunia. Jika 212 tanpa komando umat bisa bergerak. Cukup dengan agenda. Insya Allah rakyat khususnya umat Islam akan rela bergerak berpartisipasi dari penjuru negeri menyuarakan keprihatinan kepada Pemerintah RRC. Di waktu yang ditentukan.

Dengan aspirasi ini kiranya Pemerintah kita diharapkan akan menjadi lebih berani untuk melaksanakan amanat konstitusi. Sekalìgus pembelajaran bahwa sikap tergantung itu berbahaya dan menggerus kedaulatan negara.

Saatnya melepas China sebagai "majikan" ekonomi dan politik. Mereka adalah negara komunis yang membawa misi menyebarkan faham komunisme ke berbagai belahan dunia. Ekonomi hanya kendaraan. Indonesia jangan jadi korban (lagi).

Bau komunisme di negeri kita saat ini tak bisa dilepaskan dari pengaruh besar negara komunis China. Waspadalah. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version