View Full Version
Jum'at, 28 Dec 2018

Umat Harus Bersatu, Robek Penyekatan Bangsa

Sahabat VOA-Islam...

Penindasan yang dialami oleh etnis uighur  telah melengkapi penindasan yang terjadi pada minoritas umat muslim di berbagai negara lainnya. Muslim uighur mengalami penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia terkait kebebasan beragama, berkumpul dan berpendapat, serta hambatan atas pendidikan, diskriminasi, serta hukuman mati terhadap tahanan politik.

Sikap pemerintahan Presiden Joko Widodo yang seakan menutup mata terkait dugaan pelanggaran HAM yang dialami umat muslim Uighur di Xinjiang, China disesalkan banyak pihak. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menduga bahwa sikap Jokowi yang tidak mau bersuara, disebabkan hubungan baik saat ini antara pemerintah Indonesia dengan China.

“Tapi sejatinya pemerintah harus berani keras mengkritik China terkait pelanggaran HAM yang terjadi pada muslim Uighur.” kata Ujang saat berbincang dengan redaksi, Sabtu (15/12).

Sebagai negara yang berdaulat yang jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia, sudah seharusnya pemerintah Indonesia membantu menyelesaikan persoalan muslim Uighur tersebut.

Kejadian ini sangatlah memilukan dan menyakiti hati umat muslim sedunia. Bagaimana mungkin umat Islam yang demikian banyak itu tidak mampu melindungi saudaranya yang sedang tertindas? Kemanakah para penguasa negeri-negeri muslim?

Di manakah hati para tentara-tentara kaum muslimin ketika saudara seakidahnya ditindas di belahan bumi yang lain? Apakah atas nama nasionalisme mereka tak mau menolong saudaranya sendiri?. Belum sampaikah kabar Rasulullah SAW bahwa seluruh kaum muslimin itu bersaudara?

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang dengan sesama mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan baik (sakit) demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dan tidak tahukah mereka bahwa kaum muslim mempunyai bertanggung jawab terhadap kaum muslim yang lain?.

"Barang siapa yang bangun di pagi hari dan tidak memperdulikan urusan kaum muslimin maka dia tidak termasuk bagian dari mereka (kaum muslimin).” (HR. Al-Hakim dari ibnu Mas'ud).

Atas dasar hal di atas, sudah seharusnya seluruh kaum muslimin di seluruh negeri manapun baik rakyat maupun penguasa (pemerintah) mengutuk keras tindak penindasan yang dilakukan pemerintah cina terhadap umat muslim Uighur.

Mendesak kepada pemerintah cina segera menghentikan tindakan biadab itu, mendesak kepada pemerintah Indonesia melakukan tindakan efektif agar penindasan  itu tidak terus berlanjut serta menyerukan kepada seluruh kaum muslimin di dunia untuk bersatu. Untuk hidup diatur oleh aturan sempurna yang berasal dari zat Yang Maha Sempurna, yakni aturan Islam.

Jadi,hal terpenting yang diperlukan saat ini adalah tubuhnya kesadaran umat islam seluruh dunia untuk merobek sekat – sekat nasionalisme yang telah mencerai beraikannya. Sekat itulah yang telah mengerdilkan umat islam dalam berbagai sendi kehidupan.

Harus pula tumbuh kesadaran untuk menuju kejayaan umat melalui penyatuan kekuatan umat islam seluruh dunia ke dalam institusi politik negara khilafah islamiyah. Melalu institusi tersebut, umat islam akan mampu kembali memimpin dunia dan islam sebagai rahmatan lil' alamin bisa menjadi kenyataan.

Dan sudah saatnya kaum muslimin bersama-sama berjuang untuk tegaknya Izzul Islam dengan menerapkan sistem Islam di seluruh aspek kehidupan dalam bingkai Daulah Khilafah Rasyidah.

Karena hanya dengan itulah umat Islam bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk kepada muslim Uighur , juga bisa dilakukan dengan nyata. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Anggraini Arifiyah, Ibu Rumah Tangga


latestnews

View Full Version