BOGOR (voa-islam.com)--Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menggelar wisuda ke-16 di Auditorium Institut Tazkia, Sentul City, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (28/10/2020). Prosesi acara digelar secara offline dan online dengan protokol kesehatan.
Jumlah wisudawan angkatan 2019/2020 ini 195 orang. Mereka berasal dari program studi Ekonomi Syariah 17 orang wisudawan, Akuntansi Syariah 47 orang, Hukum Ekonomi Syariah 22 orang, Manajemen Bisnis Syariah 84 orang, Pasca Sarjana 16 orang dan diploma Keuangan Mikro Syariah 9 orang wisudawan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Tazkia Cendikia Dr. Muhammad Syafi’i Antonio M.Ec menyampaikan sejarah pendirian IAI Tazkia. Ia menceritakan, IAI Tazkia lahir dari suatu urgensi bagaimana memadukan nilai-nilai spritual dengan kebutuhan manajemen dan profesionalisme serta bisnis.
“Bagaimana mengaplikasikan hukum-hukum Allah yang tercermin dalam Al-Qur’an dan Sunnah dalam kehidupan nyata yang diinisiasi para ekonom dengan ahli syariah dan ahli fikih,” kata Syafi’i dalam sambutannya.
Karena itulah, kata dia, IAI Tazkia hadir untuk bisa mengintegrasikan kedua dispilin ilmu tersebut dalam suatu tatanan silabus dan prodi-prodi yang harapannya menghasilkan insan-insan bertakwa yang unggul.
“IAI Tazkia hadir untuk bisa membangun bersama anak bangsa lainnya agar Indonesia menjadi negara adil, makmur dan sejahtera,” ungkapnya.
Syafi’i mengingatkan bahwa momen wisuda ini adalah akhir dari sebuah awal untuk melangkah ke tahap berikutnya.
“Mudah-mudahan para wisudawan berhasil dalam kiprahnya saat terjun di tengah-tengah masyarakat, namun yang harus selalu diingat adalah nilai-nilai tauhid harus selalu hadir, karena kita semua ada dan akan kembali kepada Allah SWT,” kata Syafi’i.
Sementara itu, Rektor Institut Tazkia Dr. Murniati Mukhlisin, MAcc CFP, mengungkapkan, visi misi Tazkia akan mengalami perubahan.
“Kita sedang merencanakan merubah visi misi menuju perguruan kelas dunia berbasis digital dengan karakter Tazkia,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Murniati memaparkan kerjasama Tazkia dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia, dengan lembaga keuangan hingga lembaga pendidikan internasional di berbagai negara.
Selama ini, kata Murniati, sudah banyak prestasi mahasiswa yang membanggakan baik di level nasional maupun internasioanal.
“Sementara dari tenaga pengajar, saat ini sudah 22 dosen Institut Tazkia sudah bergelar doktor dan 17 sedang menempuh pendidikan doktor, dan ada dua orang (Muhammad Syafii Antonio dan Murniati Mukhlisin) akan menjadi guru besar Institut Agama Islam Tazkia,” ungkapnya.
Institut Tazkia selama ini juga banyak menerima penghargaan dari berbagai pihak, yang terakhir Institut Tazkia menjadi kampus keuangan syariah terbaik di dunia.
Meski demikian, kata Murniati, dengan berbagai prestasi dan penghargaan yang diraih, sikap akhlakul kharimah dengan program karakter yang dibangun oleh Institut Tazkia harus selalu menjadi landasan dalam bersikap.
Wisuda IAI Tazkia tahun ini menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang memberikan sambutan sekaligus orasi ilmiah secara online.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengucapkan selamat atas keberhasilan para wisudawan dalam menempuh jenjang pendidikan di IAI Tazkia. Ia berharap wisudawan bisa sukses dalam karir dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat dalam membangun bangsa.
Saat ini, kata dia, pandemi wabah Covid-19 merubah kehidupan masyarakat di seluruh dunia, pandemi menyebabkan dampak yang luar biasa khususnya aspek kesehatan dan ekonomi. Bangsa Indonesia sendiri telah melalui berbagai tantangan di masa lalu, dan tantangan saat ini salah satunya adalah bagaimana kemampuan mengelola keuangan.
Sri Mulyani berharap, alumni Institut Tazkia akan menjadi generasi yang mampu memberikan kontirbusinya sebagai ikhtiar bersama dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju.
“Kompetensi anda dalam keuangan Islam bisa dikembangkan dan ditingkatkan secara luas karena pemerintah juga terus melakukan inovasi dalam bidang keuangan syariah,” jelasnya.
“Saya berharap alumni Institut Tazkia menjadi mutiara-mutiara yang mampu membangun bangsa dan memperkuat pondasi ekonomi Indonesia termasuk ekonomi Islam,” tandas Sri Mulyani.* [Ril/voa-islam.com]