JAKARTA (voa-islam.com)--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak kaum muda Salimah untuk berperan aktif dalam industri ekonomi kreatif. Berdasarkan data ekonomi outlook tahun 2020, sektor ekonomi kreatif menyumbang 1.100 Triliun. Indonesia menempati posisi ketiga dari segi persentase kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB.
"Pertama, Amerika dengan Hollywood. Kedua, Korea dengan K-Pop. Ketiga, Indonesia dengan kuliner 41%, fashion 17%, dan dan kriya 15%," paparnya.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat menjadi keynote speaker di Webinar Nasional Salimah pada Ahad (18/7). Webinar ini mengangkat tema Bangkitkan Ekonomi Kreatif Wirausaha Muda Bersama Salimah. Disiarkan secara langsung melalui zoom dan kanal Youtube Persaudaraan Muslimah, acara diikuti oleh pengurus dan anggota Salimah serta masyarakat umum.
Menparekraf menambahkan, UMKM yang dikelola perempuan berjumlah 37 atau 65% dari total UMKM Indonesia. Namun belum semua masuk kancah digitalisasi. Karena itu, ia meminta pelaku UMKM menguasai ketrampilan bisnis digital. Bukan hanya menjual produk secara online, tetapi mampu menciptakan konten-konten kreatif sehingga mendorong keberlangsungan usaha.
Kemenparekraf memiliki dukungan dan fasilitas bagi pelaku usaha kreatif di 17 sub sektor. Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif dilakukan melalui pelatihan, bimtek, bansos, bantuan insentif pemerintah, serta hibah. Salah satunya dilaksanakan hari ini melalui webinar nasional Salimah.
Menurut Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, webinar hari ini merupakan puncak acara pekan koperasi ke-74 yang dilaksanakan sejak tanggal 11 Juli.
"Webinar ini merupakan wujud nyata dukungan Salimah terhadap program pemerintah dalam memajukan ekonomi kreatif dari kalangan UKM milenial. UKM milenial perlu mengambil pelajaran dari pak Sandi sebagai generasi X yang telah lebih dahulu sukses sebagai pengusaha dan terbukti kontribusinya bagi negeri," ujar Etty.
Ia juga berharap Salimah milenial menjadi warganet yang positif mendukung UKM agar naik kelas. Itu dilakukan baik sebagai buzzer, influencer, maupun follower. Generasi milenial yang mahir menggunakan teknologi dan platform digital diharapkan menjadi agen perubahan dalam mendobrak bangkitnya produk-produk lokal.
Saat ini Salimah sudah memiliki platform koperasi digital yang diberi nama K@SI Mobile. Melalui aplikasi ini Koperasi Salimah Sejahtera Indonesia (KSSI) memberi layanan bagi anggotanya untuk melakukan berbagai transaksi keuangan secara digital.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing bisnis dan tanya jawab bersama pengusaha muda sukses Atina Maulia (Owner Vanilla Hijab), Abdul Majid Alzindani (CEO & Fouder Alzin Grup), dan Bambang Kuswijayanto (Direktur PT. Andalan Mutiara Cakrawala). Para narasumber berbagi strategi bagaimana bertahan di era pandemi dan jurus jitu milennial menjadi wirausahawan handal.* [Ril/voa-islam.com]