Oleh:
Keni Rahayu || Influencer Dakwah Milenial
HARI gini siapa yang gak pernah melakukan video call? Kayaknya bayi aja pernah. Kemajuan zaman, ditambah momen pandemi begini aplikasi-aplikasi meeting online laris.
Dua tahun belakangan ini, Zoom, Google Meet, Whatsapp adalah sahabat karib pelajar. Pegawai kantor yang WFH juga akrab dengan aplikasi meeting online tersebut. Begitu juga orang berusia lanjut, mereka mulai beraktivitas via online untuk menyambung silaturahmi dengan anak-anaknya yang tak boleh mudik. Semua orang akrab dengan tatap muka via daring.
Sayangnya, perkembangan zaman tak selalu selaras dengan peningkatan adab. Pernah gak kamu lagi meeting online, entah itu sekolah, kuliah, kajian, atau pun kerja tapi kamu off camera? Bukan sebab ada hajat tertentu, tapi memang tidak berniat menyalakan kamera. Entah malas, tidak berpakaian rapi, malu karena belum mandi, atau alasan lain.
Sadar atau tidak, hal itu termasuk minus adab, lho. Meskipun teman-teman berada dalam forum online, sejatinya persiapan diri harus sama seperti saat forum tidak online. Sebab on camera adalah sebagian dari adab.
Terlebih apabila forum online-nya adalah forum taklim. Sungguh rugi jika kita minus adab dalam forum tersebut. Ulama jaman dulu selalu mengingatkan bahwa adab lebih dahulu diajarkan daripada ilmu. Jika kamu seorang guru, maka bentuk dulu adab anak didikmu. Jika kamu seorang siswa, maka bentuk adabmu sebaik mungkin. Sebab ilmu tak tak akan mampir pada individu niradab.
Pendidikan sejatinya adalah proses talaqqiyan fikriyan, transfer ilmu luar biasa. Tidak sekedar transfer, melainkan men-talaqqi pemikiran dari guru ke siswa. Agar ilmu bisa tersampai dan ditangkap utuh, maka harus ada kesiapan dari guru maupun murid.
Salah satu syarat terpenuhinya proses talaqqi pemikiran adalah bertatap muka. Ada interaksi dua arah antara guru dan siswa. Maka, belajar via Youtube atau google tentu saja tidak memenuhi syarat ini. Termasuk saling melihat wajah anggota forum adalah bentuk syarat lainnya. Meski online, syarat ini mesti diupayakan untuk dipenuhi agar talaqqi ini bisa terjadi.
Kesiapan adalah satu bagian dari adab. Ketika siswa dan guru sama-sama siap, mudah saja bagi Allah ilmu dikucurkan. Namun sebaliknya, jika salah satunya tak siap, adalah hak Allah untuk menunda ilmu diserap.
Maka, tak ada lagi cerita saat sekolah daring atasnya berseragam, bawahnya pakai celana pendek. Atau mematikan kamera tanpa izin guru. Lebih parah lagi, join forum online tapi kamera mati sebab disambi aktivitas lain. Buka chat wa lah, bikin story lah, buka Youtube dan instagram lah. Jangan ya. Bagaimana ilmu bisa masuk, kita siap saja tidak. Serius juga tidak.
Di samping itu, ada harta mahal yang tak dijangkau nominal setinggi apapun. Ialah keberkahan. Dikatakan berkah apabila bertambah kebaikan, baik bagi guru maupun siswa. Berkah adalah hal gaib dan hak prerogatif Sang Ilahi. Sekali lagi, kalau Ia rida maka tetes-tetes keberkahan menghujani. Tentu saja bagi mereka yang siap dan memiliki adab tinggi.
Berikut tips merealisasikan adab dalam forum meeting online yang bisa kita upayakan.
Pertama, niatkan ikhlas karena Allah. Karena segala sesuatu yang berlandaskan selain karena Allah pasti akan sia-sia.
Kedua, berpakaian rapi, sopan dan menutup aurat. Setelah menyiapkan hati, fisik juga harus mengiringi. Jangan hanya menutupi aurat yang nampak di kamera saja ya. Berpakaianlah yang lengkap, seolah sedang dalam forum offline.
Ketiga, selalu izin saat berhalangan. Izin adalah wujud menghargai forum dan orang-orang di dalamnya. Jika berbicara sepertinya mengganggu forum, gunakan fitur chat untuk menyampaikan izin.
Keempat, serius dalam mempersiapkan diri. Pastikan perut sudah dalam keadaan kenyang dan tidak dalam kondisi mengantuk. Di luar forum online, kebutuhan fisik ini pasti sudah diupayakan sebelumnya, bukan? Forum online pun demikian.
Kelima, fokus dalam berforum. Berikan afirmasi pada diri bahwa kamu sedang beragenda. Fokus pada hal ini, lupakan sejenak urusan lain. Semoga hasilnya bisa maksimal.
Keenam, minta Allah agar dilapangkan hati, dikucurkan ilmunya yang luar biasa. Wallahu a'lam bishowab.*