Oleh: KH. Athian Ali, M.Da'i, LC., MA.*
Nyawa kita apalagi nyawa orang lain bukanlah milik kita, tapi milik Alloh SWT yang diamanahkan kepada kita.
Terlepas apakah kehadiran covid-19 ada kaitannya dengan teori konspirasi atau tidak, yang pasti Jumlah yang positif diseluruh dunia per 27 Juli 2021: 195.407.759.
Dari jumlah tersebut 4.183.523 diantaranya meninggal dunia, baik yang tidak beragama maupun yang beragama. Baik yang non muslim maupun yang muslim.
Di Indonesia 3.194.733 yang positif, 84.766 meninggal dunia, 545 para dokter (per 17 Juli 2021) dan 595 diantaranya para ulama, Habaa-ib, Asaatidz dan pimpinan Pondok Pesantren.
Ironisnya, kendati sudah begitu banyaknya korban termasuk para Ulama, namun masih saja ada yang meragukan keberadaan covid-19 dan menafikan serta menentang keras Prokes. Bahkan ada yang dengan lugunya menyatakan, jika covid-19 dipastikan negatif alias lumpuh jika di Masjid.
Sementara itu, mereka yang masih berfikir jernih dan terus menjaga amanah Alloh SWT dengan tetap waspada, berikhtiar dan melaksanakan prokes khususnya dilingkungan jamaah masjid, malah dipandang sebagai pengecut dan paranoid!
Kita tentu saja tidak sedang hidup di zaman batu lagi. Kita hidup di zaman sains dan teknologi. Jika para ilmuwan di dunia sudah membuktikan secara ilmiah keberadaan virus covid-19 dan berupaya terus mengatasinya, maka yang menolak keberadaannya dan atau yang menyatakan virus tersebut negatif dan tidak berdaya bila berada di masjid tentu harus membuktikannya pula secara ilmiah.
Hifdz an nafs - Menjaga dan melindungi amanah nyawa - merupakan salah satu diantara Maqaashid Asy syariah - Tujuan utama syariat- Alloh SWT diturunkan. Islam mewajibkan setiap mumin berupaya seoptimal mungkin untuk melindungi nyawanya dan nyawa orang Iain.
Alloh SWT tidak pernah menuntut hasil. Yang Alloh SWT akan tuntut dari kita hanyalah upaya yang optimal memanfaatkan seluruh potensi yang Alloh SWT berikan.
Mari kita jaga dan lindungi amanah Alloh SWT. Jangan sampai kita mengkhianati amanah ini dengan membinasakan diri (Q.S. AI Baqaroh 1 95) dan atau mencelakakan serta membinasakan orang lain.
*) Penulis merupakan Ketua Umum ANNAS Pusat dan Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI)