Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Di tengah situasi dan kondisi pelaksanaan "Levelisasi" penanganan Covid yang semakin hari dirasakan semakin tidak kondusif bagi warga terdampak pandemi, muncul kegaduhan baru pascaprank uang hibah 2 Triliun dari keluarga Akidi Tio, yang sebelumnya sempat dipuja-puji setinggi langit oleh Ade Armando dengan dibumbui narasi penuh provokatif dan rasial.
Kini, Ade Armando Cs sedang resah dan gelisah karena akun twitternya yang menjadi sarana cuap-cuapnya disuspend. Apresiasi setinggi-tingginya terhadap admin twitter yang telah mengambil langkah tegas sehingga akun twitter Ade Armado Cs Down.
Semula penulis tidak tertarik sama sekali untuk ikut nimbrung memberikan komentar soal omongan orang yang satu ini, karena khawatir malah menjadi tambah "besar kepala" bagi yang bersangkutan karena menjadi pembicaraan banyak orang atau polemik berkepanjangan.
Dari kekhawatiran penulis terhadap yang bersangkutan akan menjadi "besar kepala", penulis ingat pernah menyimak hadits tentang larangan khusus mencela setan saat terjadi kecelakaan.
Dikisahkan suatu ketika, salah seorang sahabat pernah membonceng Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ontanya terjatuh. Sahabat ini langsung mengatakan, Ta’isa as-Syaithan “Celaka setan”
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan: Jangan kamu mengucapkan ‘celaka setan’. Karena ketika kamu mengucapkan kalimat itu, maka setan akan membesar, hingga dia seperti seukuran rumah. Setan akan membanggakan dirinya, ‘Dia jatuh karena kekuatanku.’ Namun ucapkanlah, ‘Bismillah…’ karena jika kamu mengucapkan kalilmat ini, setan akan mengecil, hingga seperti lalat. (HR. Ahmad 21133, Abu Daud 4984, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
At-Thahawi menjelaskan tentang hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hal itu, karena ucapan itu akan membuat setan bangga, dia menyangka kecelakaan itu disebabkan diri setan, padahal sejatinya bukan darinya. Namun datang dari Allah. Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memeritahkan untuk menggantinya dengan ucapan ‘Bismillah..’ sehingga setan tidak mengganggap bahwa kecelakaan itu darinya dan dia memiliki peran dengannya (Musykil al-Atsar, 1/346).
Sepertinya admin twitter tidak ingin disebut sebagai pihak yang ikut-ikutan membesar-besarkan "setan" sebagaimana peringatan hadits di atas, maka langkah tegas segera dilakukannya untuk mensuspend akun-akun twitter setan berwujud manusia.