JAKARTA (voa-islam.com)—Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia di kantor MUI, Jalan Proklamasi 51, Jakarta Pusat, Rabu (15/9/2021).
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan gerakan ini membantu para dai di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi. Program ini sangat penting dan bermanfaat untuk dilakukan sebagai bentuk menempatkan para dai di posisi terhormat.
“Apa jadinya peradaban ini tanpa dai. Memuliakan dai semakna dengan memuliakan Nabi. Dai ini ulama, pewaris Nabi. Di tengah-tengah umat ini tidak ada Nabi lagi. Membantu dai ini berarti memuliakan Nabi,” ungkap Ahyudin saat memberi sambutan.
Tidak bisa dipungkiri, kata Ahyudin, para dai terkena dampak wabah Covid-19. Namun ia yakin wabah juga bagian dari rahmat.Allah.
“ACT siap men-support kebutuhan operasional 1000 dai, perbulan sebesar Rp1 juta. Ini program awal. Kedepan, mohon doanya ada program gerakan wakaf rumah untuk dai, wakaf kendaraan untuk dai, dan bantuan modal usaha,” jelas Ahyudin.
Sementara itu, Ketua MUI KH Cholil Nafis menyambut baik Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia. Menurut dia, bantuan dari ACT ini merupakan dana kehormatan untuk para dai.
“Banyak dai yang terdampak pandemi. Mereka pada dai tidak akan minta-minta. Sekalipun kekurangan, mereka tak menampakannya. Ini bagian dari iffah (menjaga kehormatan) mereka. Kita harus bantu mereka,” kata Kiai Cholil.
Terkait kategori dai yang akan menerima bantuan, Kiai Cholil menyebutkan, dai yang akan menerima adalah yang kekurangan secara ekonomi, bukan mereka yang telah berkecukupan.
“Bantuan ini diberikan pada dai yang kurang mampu. Mereka para guru ngaji, imam shalat rawatib atau mereka yang berdakwah dari rumah ke rumah,” kata dia.*[Syaf/voa-islam.com]