View Full Version
Senin, 08 Nov 2021

Krisis Energi Dunia, Apakah Indonesia Untung?

 

Oleh: Siti Saodah, S. Kom

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja, daya (kekuatan) yang digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan menurut KKBI. Sumber energi didapatkan dari berbagai sumber seperti matahari menghasilkan energi panas. Sedangkan energi juga bisa bersumber dari barang-barang fosil yang menghasilkan minyak bumi, batu bara dan lainnya. Energi yang dihasilkan dari pengendapan lama fosil-fosil tersebut banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

Minyak bumi, batu bara, gas adalah energi yang dihasilkan dari endapan fosil yang cukup lama. Sedangkan minyak bumi adalah energi yang sangat dibutuhkan di seluruh dunia.

Sekretariat Eksekutif I Kementerian Koordinator Perekonomian yaitu Raden Pardede mengatakan bahwa dunia saat ini sedang mengalami krisis energi. Ia menambahkan menipisnya sumber energi fosil menjadi penyebab utama krisis energi dunia. Sedangkan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah terutama minyak, gas, batu bara, nikel dan lainnya. Sumber energi tersebut patut menjadi perhatian pemerintah dalam pengelolaannya. Pasalnya energi tersebut bukan energi yang bisa dengan mudah didapatkan, butuh proses puluhan tahun untuk memetik hasilnya.  Oleh sebab itu perlu ada pelestarian energi tak terbarukan sehingga ia tidak mudah habis.

Namun sangat disayangkan, pemerintah justru menggenjot produksi energi minyak bumi dan gas guna memenuhi kebutuhan energi dunia. Permintaan yang meningkat membuat harga jual kian merangkak naik. Saat  bersamaan industri-industri dunia kian rakus dalam meraup keuntungan. Tak peduli dampak yang dihasilkan dari besarnya produksi industri mereka.

Industri-industri besar turut andil menyumbang kerusakan dari lingkungan. Emisi karbon yang dikeluarkan oleh industri besar kian menambah kerusakan udara bagi seluruh makhluk hidup salah satunya terjadinya pemanasan global dunia. Kemudian hasil dari pemanasan global tersebut yaitu rusaknya iklim yang tak menentu, banjir, kekeringan dan lainnya.  Seharusnya negeri ini bersiap diri menghadapi kerusakan lingkungan yang dihasilkan oleh industri-industri yang dibangun atas asas keuntungan semata.

Faktanya saat ini apakah Indonesia diuntungkan dari krisis energi dunia? Jelas tidak. Sebab negeri ini sudah banyak mengalami kerugian akibat rusaknya sumber daya alam seperti hutan, barang tambang, hingga perairan. Negeri ini hanya menikmati untung dari hasil pajak saja, sedangkan pengelolaan sumber daya alam diserahkan ke swasta sehingga menghasilkan  kerusakan alam yang tak terkendali.

Kekayaan alam termasuk kepemilikan umum artinya ia adalah milik umat. Kekayaan alam ini dikelola oleh negara dan hasilnya diserahkan untuk kesejahteraan rakyat secara umum. Maka haram pengelolaan kekayaan alam kepada individu ataupun swasta.  Pedoman kepemilikan umum merujuk kepada hadist Rasulullah SAW “Kaum muslim berserikat dalam tiga hal yaitu air, rumput dan api“ (HR. Ibnu Majah). Bahkan Islam jelas melarang pengelolaan sumber daya alam yang hanya menguntungkan segelintir orang saja.

Islam juga mengatur umatnya untuk berhemat dalam penggunaan energi. Merujuk pada riwayat berikut ini :

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ وَغَلِّقُوا (وَأَغْلِقُوا) الْأَبْوَابَ وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ قَالَ هَمَّامٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَلَوْ بِعُودٍ يَعْرُضُهُ

Dari Jabir ra. Berkata, Rasululullah SAW bersabda “ matikanlah lampu-lampu pada malam hari ketika kalian hendak beristirahat, dan tutuplah pintu-pintu, tutuplah bak-bak air, tutuplah makanan dan minuman.” Hammam berkata “tutuplah walau hanya dengan sebatang ranting.” (HR. Bukhari)

Dari hadist diatas Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk berhemat menggunakan energi. Bahkan dalam hal kecil seperti mematikan lampu karena ini akan berdampak pada penghematan listrik dan penggunaan bahan bakar untuk membangkitkan listrik. Penghematan ini berdampak pada kelestarian energi yang tak terbarukan juga. Sekaligus berdampak pada perbaikan iklim dunia jika mampu menghemat energi.

Hanya dengan Islam saja aturan diatas dapat diterapkan jika ada sebuah institusi yang mengatur kehidupan dengan aturan Allah yang paripurna. Waalahualam bisshowab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version