JAKARTA (voa-islam.com)--Palestina telah dibelenggu beragam permasalahan kemanusian selama berpuluh-puluh tahun sejak Israel datang dan menjajah. Berbagai individu, komunitas, hingga negara telah mencoba menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Palestina. Namun solusi yang diberikan dari permasalahan tersebut cenderung merugikan pihak Palestina.
Problem inilah yang melatarbelakangi dibuatnya gerakan “Palestination” oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Palestination merupakan sebuah wadah sekaligus gerakan kepedulian para pendukung Palestina di lintas negara, yang bertekad untuk mencapai satu tujuan, yakni kemerdekaan Palestina.
Direktur Eksekutif ACT, Ardiansyah menjelaskan, siapapun bisa ikut andil dalam gerakan ini, baik itu individu, komunitas, organisasi, hingga suatu instansi di dalam, maupun luar negeri. Syaratnya hanya memiliki kepedulian dan hati nurani untuk memperjuangkan keadilan bagi Palestina.
“Sekat-sekat negara dan ras terhapuskan di ‘Palestination’. Siapa pun yang peduli pada nasib Palestina, maka ia otomatis menjadi ‘warga Palestination’. Setiap yang peduli terus bergerak mengajak orang-orang di lingkungannya, untuk menggulirkan gerakan ini,” ujar Ardiansyah di kantor ACT, di Jakarta, Jumat (25/02/2022).
Lebih lanjut, Ardiansyah menjelaskan, ada sejumlah fungsi yang akan dilakukan Palestination, yaitu edukasi, aksi, advokasi, dan diplomasi.
Dalam hal edukasi, Palestination akan melakukan kajian dan pendalaman akademis terkait permasalahan yang tengah terjadi di Palestina. Untuk kanal aksi, seluruh pihak yang tergabung dalam gerakan ini bisa melakukan berbagai tindakan yang memberikan dukungan untuk Palestina.
Dalam hal advokasi, Palestination akan berkolaborasi dengan berbagai pihak hingga menyentuh entitas pemerintahan.
“Bila entitas pemerintah telah tergabung dalam gerakan ini, maka saat itu kita kita masuk ke kanal diplomasi. Kita akan mengambil langkah-langkah diplomatik untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata Ardiansyah.
“Palestination bukan hanya slogan tetapi merupakan perencanaan strategis yang punya timeline dan pasti diakselerasikan langkahnya. Kami yakin bahwa Allah SWT sudah menentukan tanggal kebebasan sekaligus kemerdekaan bangsa Palestina. Jadi tugas kami di Palestination adalah menyempurnakan ikhtiarnya,” jelas Ardiansyah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Cabang ACT Palestina, Tahany Qassem turut menjelaskan situasi kemanusiaan yang tengah terjadi saat ini di Palestina. Tahany menyebut, penjajahan Israel telah membuat 80 persen warga Palestina, khususnya di Gaza, tidak bisa hidup layak secara mandiri. Mereka terpaksa mengandalkan bantuan internasional untuk bertahan hidup.
“Saat ini Palestina tengah menghadapi berbagai krisis. Dari mulai krisis pangan, air bersih, pendidikan, kesehatan, hingga perumahan yang hancur. Segala krisis tersebut mencekik warga Palestina di tiap harinya. Pemenuhan atas hak-hak warga Palestina terus dirampas oleh Israel,” jelas Tahany.
Untuk saat ini, bagi pihak yang ingin bergabung dalam gerakan ini, bisa mengunjungi laman Indonesiadermawan.id/Palestination, atau jika ingin bergabung secara luring, dapat mengunjungi kantor ACT yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia maupun di luar negeri.*[Ril/voa-islam.com]