View Full Version
Ahad, 07 Aug 2022

Mindset Bunuh Diri Nodai Generasi

 

Oleh:

Habibah

 

SETELAH kurang lebih dua tahun pembelajaran via daring, kini dunia pendidikan kita memasuki tahun ajaran baru 2022/2023. Pembelajaran sudah dilakukan normal seperti sedia kala yakni secara tatap muka. Perlahan tapi pasti penyesuaian ini harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan.

Namun, kondisi psikis anak hari ini amatlah rapuh. Gempuran media sosial dan lingkungan sekitar yang seolah menuntut mereka untuk menjadi sempurna telah sedikit demi sedikit menggerus akal dan logika. Dalam menghadapi suatu persaingan misalnya, seorang siswa yang menginginkan masuk sebuah PTN dambaannya sampai bernazar, bila tidak bisa masuk PTN yang diinginkan ia akan bunuh diri namun bila diterima ia akan menyantuni anak yatim.

Alhasil, pada saat pengumuman ternyata namanya tidak lolos yang membuat siswa tersebut mengakhiri hidupnya sebab nazar yang harus dilakukan. Walaupun terlihat konyol, namun inilah fakta buram pendidikan yang ada saat ini. Seseorang akan mudah terjebak dalam kungkungan pragmatisme atau kecenderungan berfikir praktis, sempit dan instant.

Dalam menghadapi tantangan semacam ini, maka perlu ada upaya dari pemerintah agar tidak terjadi kembali hal serupa. Pemerintah perlu memberikan ruang terbuka bagi seorang yang berpotensi untuk mengembangkan dirinya dan menyiapkan berbagai fasilitas yang memadai agar generasi selanjutnya mampu menjawab tantangan global.

Namun, dengan sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini tentu membuat upaya tersebut sulit terwujud. Sebab, asas dari sistem kapitalisme adalah materi. Jika pemerintah tidak melihat keuntungan berupa materi dengan diterapkannya sebuah kebijakan, maka kebijakan tersebut hanya akan dianggap sebagai angin lalu. Buktinya, banyak sekolah di daerah-daerah terpencil yang masih kurang memadai dari segi fasilitas (bangunan sekolah tidak layak) maupun sumber daya manusianya (jumlah guru sedikit).

Dengan demikian, kembali pada syariat Islam dapat menjadi solusi yang patut dicoba oleh negeri ini. Sebagaimana Islam telah terbukti selama berabad-abad mampu menjadi mercusuar dunia. Sebab, dengan diterapkannya syariat Islam dalam tatanan pendidikan mampu menggali potensi seseorang dan dapat memberikan ruang untuk mengembangkan potensi dirinya agar lebih terasah, serta bisa menghasilkan karya-karya yang tak perlu diragukan lagi.*


latestnews

View Full Version