View Full Version
Jum'at, 29 Sep 2023

Maulid Nabi, Cinta Pada Nabi dengan Islam Kaffah

 

Oleh: Lisa Agustin

 

Rabiul Awal dikenal sebagai bulan Maulud. Karena bulan ini adalah bulan kelahiran Rasulullah Muhammad saw., Nabi akhir zaman sebagai Sang pembawa risalah yang wajib diimani dan diikuti umat Islam. Mengakui Nabi sebagai utusan Allah hendaknya juga mengikuti syariahNya.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam sebanyak  241,7 juta jiwa. Jumlah itu setara dengan 87,02% dari populasi di dalam negeri pada akhir tahun 2022. (28/3/23, dataindonesia.id) Begitu besarnya potensi umat Islam di Indonesia, ternyata tidak mampu membawa perubahan yang signifikan. Mereka mengaku umat Nabi saw., mencintai Nabi saw., tapi meninggalkan syariah, melecehkan/menistakan agama bahkan memperkusi ajaran Islam.

Misalnya kasus penistaan agama yang dilakukan Panji Gumilang melalui video yang viral pernyataannya bahwa Al Qur'an bukan Kalam Allah, tapi Kalam Nabi Muhammad saw. Kemudian kasus pelecehan syariat yang dilakukan oleh selebgram Lina Mukherjee karena meng-upload videonya yang sedang makan kulit babi dengan mengucap Basmallah. Dan masih banyak lagi mayoritas umat Islam yang secara sadar meninggalkan syariah. Kemudian mereka memilih hidup liberal (bebas) daripada mengikuti ajaran Islam yang mulia. Ini adalah sebuah bencana aqidah.

Prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam yang seharusnya dijunjung tinggi oleh pemeluknya, kini tergerus di tengah majunya teknologi dan digitalisasi. Berbagai macam konten yang beredar di sosial media, demi naiknya popularitas rela menjadikan ajaran Islam sebagai objek penistaan. Penyebab utamanya adalah sistem kehidupan dunia hari ini yang menganut paham sekularisme. 

Sekularisme adalah sebuah pandangan yang menyatakan bahwa agama tidak boleh mengatur kehidupan publik. Agama tidak diperbolehkan mengatur politik, ekonomi, sosial, hukum, pendidikan, keamanan, dan lain sebagainya. Agama hanya diperbolehkan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya saja. Seputar masalah ibadah ritual.

Masuknya sekularisme di tengah-tengah Umat Islam berawal dari runtuhnya Negara Khilafah Islamiah yang berpusat di Istambul, Turki pada tahun 1924 Masehi. Sejak saat itu, Umat Islam menjadi terpecah menjadi negeri-negeri kecil hingga sekarang. Sejak saat itu pula Ideologi Kapitalisme memimpin dunia dengan paham sekularismenya. Faktanya ideologi kapitalisme ini bertentangan dengan ideologi Islam. Sehingga pada hari ini umat Islam selangkah demi selangkah mengambil dan mengikuti ide-ide yang lahir dari Ideologi Kapitalisme. Termasuk umat Islam di Indonesia.

Sekularisme dan Kapitalisme ini sangat berbahaya. Sebab bertentangan dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Seharusnya Umat Islam segera menyadari bahwa tidak boleh mengambil apalagi menerapkan sekulerisme dan kapitalisme dalam kehidupannya. Karena dalam pandangan Islam haram hukumnya memisahkan agama dari kehidupan.

Sebagai bukti cinta kepada Nabi Muhammad saw, Umat Islam harus membuang kapitalisme-sekulerisme dan kembali kepada Syari'ah Islam yang Kaffah sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Caranya adalah sebagai berikut:

Pertama, menuntut ilmu dengan mengikuti pembinaan Islam intensif bersama kelompok Islam Ideologis. Pembinaan ini bertujuan untuk mengembalikan pemahaman individu umat Islam dengan benar, secara terstruktur dan membimbingnya agar langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tsaqofah yang dikaji ini langsung dipraktekkan, bukan hanya dipelajari saja.

Kedua, menyebarkan tsaqofah Islam di tengah-tengah masyarakat (dakwah). Hal ini bertujuan untuk mendakwahkan ajaran Islam dan mengajak Umat Islam secara massif untuk ikut dalam pembinaan intensif. Sehingga semakin banyak individu-individu umat Islam yang tersadarkan pemahamannya tentang Islam.

Ketiga, menerapkan tsaqofah Islam dalam wadah kepemimpinan negara. Berdasarkan Sirah Nabawiyah, Islam Kaffah diwujudkan oleh Nabi Muhammad saw beserta para sahabatnya ketika hijrah ke Madinah. Saat di Madinah, tampak kepemimpinan Rasulullah Muhammad saw, dan menerapkan Islam secara Kaffah.

Semoga bulan Maulud ini tidak hanya diperingati sebatas seremonial saja. Tapi menjadi momentum kesadaran umat Islam untuk menambah kecintaannya kepada Rasulullah Muhammad saw., menjadikan beliau teladan dan menerapkan Syariah Islam di berbagai bidang kehidupan. Baik kehidupan individu, masyarakat dan negara. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version