View Full Version
Ahad, 18 Jul 2021

Senin Ini Jadwal Puasa ‘Arafah, Puasa Sehari Hapuskan Dosa 2 Tahun

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Hari Senin (19/07/21) ini kita berada di 9 Dzulhijjah 1442 H. Dikenal dengan hari ‘Arafah. Di mana pada hari tersebut, para hujjah (jamaah haji) melaksanakan wukuf di padang ‘Arafah. Wukuf di ‘Arafah adalah rukun haji yang paling agung. Siapa tidak wukuf di ‘Arafah maka tidak ada haji baginya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda tentangnya, “Haji adalah ‘Arafah” (HR. Al-Nasai)

Saat para hujjah melaksanakan wukuf, disunnahkan atas kaum muslimin yang tidak melaksanakan haji untuk berpuasa di hari itu.

Para ulama sepakat, puasa hari 'Arafah adalah puasa sunnah dalam sehari yang paling utama.  

Dari Abu Qatadah Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ

"Puasa hari 'Arafah; aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun yang telah lalu dan setahun sesudahnya." (HR. Muslim)

Dalam redaksi lain, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang puasa hari 'Arafah, lalu beliau menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

"Ia menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun sesudahnya." (Muslim)

Maksud Al-Madhiyah (setahun yang telah lalu) adalah pada tahun tersebut, karena yaum 'Arafah berada di penghujung tahun. Sedangkan al-Baqiyah (setahun yang akan datang). Jadi puasa hari 'Arafah menghapuskan dosa dua tahun.

Karenanya, mari kita berpuasa Arafah yang tahun ini jatuh pada Sabtu depan untuk meninggikan derajat kita, memperbanyak catatan kebaikan kita, dan menghapuskan dosa-dosa kita.

Makna Menghapuskan dosa Dua Tahun

Puasa ‘Arafah akan menghapuskan dosa dua tahun mengandung dua pengertian. Pertama, Allah menghapuskan dosa-dosanya selama dua tahun (jika dosa-dosa besar dijauhi). Kedua, Allah akan menjaganya sehingga tidak melakukan kemaksiatan pada masa dua tahun tersebut." [Lihat: Shahih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal: 3/185]

Dosa yang akan dihapuskan melalui puasa ini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa besar. Karena dosa besar membutuhkan taubat darinya. Sedangkan dihapuskannya tersebut memiliki syarat, yakni: dengan meninggalkan dosa-dosa besar. Hal ini seperti firman Allah Ta'ala,

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar yang kalian dilarang mengerjakannya, nisacaya kami hapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian." (QS. Al-Nisa': 31)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Maksudnya: Apabila kalian jauhid dosa-dosa besar yang kalian dilarang darinya, kami hapuskan dosa-dosa kecil dari kalian dna kami masukkan kalian ke dalam surga."

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Shalat lima waktu, satu Jum'at ke Jum'at berikutnya, satu Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menjadi kafarah (penghapus dosa) di antara keduanya jika dijauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim)

Perbanyak Amal Shalih di Hari ‘Arafah

Di samping berpuasa pada hari 'Arafah, dianjurkan juga untuk memperbanyak amal-amal shalih lainnya seperti shalat sunnah, sedekah, zikir, takbir, tilawah Qur'an, berbakti kepada orang tua, dan amal-amal shalih lainnya. Ini berlaku pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah secara umum. Secara khusus, lebih dianjurkan pada hari 'Arafah karena kemuliaannya yang besar.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Dawud dan  Ibnu Majah)

Semoga Allah limpahkan kekuatan dan taufik kepada kita sehingga bisa mengerjakan puasa dan amal shalih lainnya pada hari 'Arafah sehingga terhapuskan dosa-dosa kita selama dua tahun. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version