View Full Version
Ahad, 18 Aug 2013

IPW Tegaskan Pelaku Penembakan Terhadap Polisi Bukan Teroris

JAKARTA (voa-islam.com) – Indonesian Police Watch (IPW) menyatakan jika pelaku penembakan terhadap beberapa anggota kepolisian akhir-akhir ini tidak dilakukan para teroris yang selama ini distigmakan oleh kepolisian.

Hal ini seperti yang disampaikan Ketua Presidium IPW, Neta S Pane. Ia juga menegaskan jika penembakan di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam sebulan terakhir ini bukan dilakukan kelompok teroris.

“IPW menganalisa bahwa kasus penembakan polisi ini tidak terkait dengan aksi para teroris yang dikenal selama ini,” kata Neta dalam siaran persnya pada Sabtu (17/8/2013).

...IPW menganalisa bahwa kasus penembakan polisi ini tidak terkait dengan aksi para teroris...

Menurutnya, terdapat pola serangan yang berbeda antara kejadian di Jakarta dengan serangan-serangan kelompok teroris yang pernah terjadi di Indonesia seperti di Solo, Poso dan Deli Serdang.

“Sebab dalam kasus penyerangan para teroris terhadap polisi dan kantor polisi selama ini selalu dilakukan dari depan dan bukan dari belakang. Sementara aksi penembakan 3 bulan terakhir terhadap 4 polisi di ibukota Jakarta dilakukan dari belakang korban,” ujarnya.

Di tiga tempat itu, kelompok teroris melakukan penyerangan dari arah depan dan dalam jarak tertentu karena didukung jenis senjata yang memadai, yaitu senjata api organik asli, bukan senjata rakitan.

...Kelompok teroris selalu melakukan penyerangan kepada polisi dari arah depan dan dalam jarak tertentu, bukan jarak dekat dan dari belakang...

“Kelompok teroris selalu melakukan penyerangan kepada polisi dari arah depan dan dalam jarak tertentu, bukan jarak dekat dan dari belakang,” jelasnya.

Dan kelompok yang biasa menggunakan senjata api rakitan, lanjut Neta, adalah kelompok dan pelaku tindak kejahatan dengan tujuan kriminal murni, bukan aksi terorisme.

“Senjata rakitan kalau dari jarak tertentu akan melenceng, jadi harus dari jarak dekat. Yang biasa menggunakannya pelaku kejahatan kriminal,” tegasnya.

Untuk itu, Neta menyarankan agar pihak kepolisian jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa pelaku penembakan adalah kelompok teroris. Dia meminta agar pihak kepolisian melakukan penyidikan.

...Pihak kepolisian jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa pelaku penembakan adalah kelompok teroris...

Selain itu, IPW juga mendata bahwa jumlah polisi yang tewas saat bertugas terus meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2012 ada 29 polisi tewas  dan 14 lainnya luka-luka saat menjalankan tugas.

Sebagian besar yang tewas yakni 24 polisi adalah polisi jajaran bawah akibat dibunuh pelaku kriminal. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2011 yang mana jumlah polisi tewas saat bertugas hanya 20 orang.

Sementara itu dalam tiga bulan terakhir ini, sudah terjadi enam kali aksi kekerasan. Empat polisi ditembak, satu kasus polisi dirampok saat sedang tugas dan satu lagi rumah polisi ditembak orang tak dikenal. [Khal-fah/dbs]


latestnews

View Full Version