View Full Version
Ahad, 05 Jan 2014

Aksi Solidaritas JAT Semarang Terhadap Pembantaian Ciputat

SEMARANG (voa-islam.com) – Kekejaman densus 88 terhadap umat Islam, khususnya para aktivis Islam terus berlangsung sampai hari ini. 6 orang yang masih terduga “teroris” di eksekusi mati di daerah ciputat, Tanggerang. Semakin menambah daftar hitam pelanggaran HAM di negeri ini. Dan dari data komnas HAM sendiri, sudah sekitar 100 orang yang di eksekusi mati oleh Densus 88.

Dari sini banyak umat islam yang menentang aksi koboy yang dipraktekkan Densus 88. Dan juga banyak elemen-elemen masyarakat ataupun ormas-ormas islam yang menuntut untuk di bubarkannya Densus 88. Karena ditengarai telah banyak melakukan kedzoliman terhadap umat islam dengan dalih Terorisme. Menyikapi hal tersebut, Ahad (05/01/’14) di bundaran simpang lima, pada jam 06.00 wib, di saat kegiatan  Car free Day,  Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) Semarang bersama Laskar Umat  Islam Semarang (LUISS) melakukan aksi solidaritas di lapangan Simpang lima Semarang. Dalam rangka memberikan pembelaan terhadap umat islam yang menjadi korban kebiadaban Densus 88 di Ciputat, Tanggerang.

Dalam aksi tersebut juga dibentangkan 2 spanduk besar bertuliskan “PEMBANTAIAN CIPUTAT OLEH DENSUS 88 BENTUK KEBIADABAN DAN KEDZOLIMAN, BUBARKAN DAN ADILI DENSUS 88”.  Ditemui wartawan pada saat jumpa pers.  Pimpinan Jama’ah Ansharut Tauhid Semarang, Winarto, menjelaskan bahwa tujuan diadakannya aksi pada pagi hari ini, merupakan sebuah bentuk solidaritas Umat islam terhadap saudaranya yang mengalami penindasan dan ketidakadilan.

“Kami disini, hari ini, pagi ini, merupakan sebuah bentuk solidaritas dan pembelan kami umat islam terhadap saudaranya. Dan teriakan takbir kami semoga kelak bisa sedikit menjadi hujjah di hadapan Allah swt bahwa kami tidak berdiam diri dan hanya sekedar menjadi penonton, pada saat saudara-saudara kami  di dzolimi dan di eksekusi mati di depan mata kepala kita.” Jelasnya

Winarto juga menambahkan bahwa eksekusi mati densus 88 terhadap 6 orang terduga “teroris”di Ciputat semakin memberikan pengajaran kepada Umat Islam bagaimana menjadi Radikal. Dan hal tersebut di ajarkan oleh aparat kepolisian sendiri khususnya Densus 88 yang katanya melindungi dan mengayomi masyarakat.

“ Awal tahun 2014 ini, Densus 88 memberikan pengajaran kepada kami Umat islam bagaimana menjadi Radikal, bagaimana menjadi pembunuh. Dan lucunya cara-cara untuk membunuh dan menjadi radikal bisa kami lihat secara LIVE di beberapa stasiun TV swasta di negeri ini.” Tambahnya

Dalam aksi tersebut juga dibagikan pers release JAT,  berkenaan dengan sikap JAT terhadap pembantaian Umat Islam di Ciputat, Tanggerang. Yang sangat menentang keras terhadap aksi brutal Densus 88 dan menuntut untuk segera di bubarkanya Densus 88.  [Abu Sumayyah/jabir/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version