View Full Version
Selasa, 05 May 2015

Umat Islam Melemah, Solo Menjadi Kota Salib!

SOLO (voa-islam.com) - Sore itu saya harus mengajar di pesantren Tahfidzhul Qur'an Kota barat (dibawah supervisi Ma'had Abu Bakar universitas Muhammadiyah Surakarta), dan Rabu sore 29 april 2015/ 10 rajab 1436 pukul 15.30 saya tiba di Kottabarat.

Sebuah karnaval kirab paskah sore itu begitu ramai, jalan dari Mangkuyudan ke arah Kotabarat dialihkan harus belok ke kiri ke arah Purwosari. Kirab tersebut menurut laporan Joglosemar dibumbui dengan arak-arakan 270 salib. 

Ketika saya sampai di pesantren Kottabarat, saya terpukul karena beberapa hal berikut ini:

1) Di saat umat Islam khususnya di solo masih disibukkan dengan konflik internal dan kurang kuatnya Ukhuwwah. Gereja di Surakarta berhasil memobilisasi massa dan seakan ingin menunjukkan kepada publik bahwa solo adalah kota Salib.

2) Yang membuat saya sedih, Kirab salib ini melewati pesantren Kottabarat yang mencetak para penghafal al Qur'an, Saya malu kepada Allah.

3) Membuat saya sedih banyak warga muslim bahkan saya lihat anak-anak SD Muhammadiyyah Kota barat banyak yang menonton kirab salib tersebut, Ini akan memberikan sebuah pengalaman yang membekas.


4) Membuat saya tambah sedih kirab tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Shalat Ashar di masjid Kota barat. Banyak orang yang lebih memilih melihat kirab ketimbang melaksanakan shalat tepat waktu.

5) Dalam kirab salib tersebut didemonstrasikan peragaan penyiksaan yesus kristus. Jelas ini sebuah demonstrasi besar dengan latar agama yg bisa bermakna ganda, selain memiliki makna betapa kuatnya kristenisasi di Solo juga memiliki makna kesiapan umat kristiani untuk berduel dalam pilkada surakarta 2015.

Dengan terpilihnya seorang kristiani, FX Hadi Rudyatmo sebagai walikota Surakarta menggantikan Jokowi yang  naik jadi RI 1, Kemungkinan akan maju lagi di pilkada nanti.

Dengan kirab paskah yg diikuti sekitar 1200 umat kristiani cukuplah sebagai pelecut umat Islam di Solo Raya ini. Bagaimana Solo bisa menjadi kota 'Salib'? Di mana umat Islam dan para ulamanya. Adakah mereka nyenyak tidur, dan sudah kehilangan ruh ghirahnya? Bukankah Solo telah melahirkan berbagai gerakan Islam. ...

(ahmadsyaifulanam/islamedia/abimantrono/voa-islam.com)



latestnews

View Full Version